Matematika menjadi salah satu mata pelajaran menakutkan bagi siswa di Indonesia. Tinta merah acap kali tersemat di rapor akibat bidang studi penuh angka tersebut. Hasil riset Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) pada 2015 menginformasikan rendahnya penguasaan Matematika pelajar Indonesia. Negara berpenduduk lebih dari 250 juta orang ini berada di peringkat ke-45 dari 50 negara (puspendik.go.id. 14 Desember 2016). Dibutuhkan pendekatan baru untuk menggenjot minat pelajar Indonesia terhadap pelajaran Matematika. Pengalaman pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan dalam belajar Matematika akan sangat mempengaruhi kondisi minat belajar siswa. Kurangnya motivasi dan keinginan siswa untuk mempelajari matematika menyebabkan prestasi belajar matematika belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini juga terjadi pada siswa kami di SMPN 1 Ngaringan.
Sebagai gambaran pada hasil ulangan harian Materi Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar di kelas IXB ketuntasan secara klasikal hanya mencapai 66%. Penyebab kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal pada materi tersebut karena kurangnya pemahaman konsep dasar bilangan bulat, sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar, konsep operasi bilangan berpangkat, kurang terampil melaksanakan prosedur dan algoritma yang diperlukan untuk memecahkan soal.
Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung juga pada cara penyajian materi , pemilihan media dan metode mengajar yang digunakan oleh guru pada proses belajar mengajar. Pemilihan alat peraga sebagai media pembelajaran perlu dipertimbangkan fungsi dan tujuan penggunaan, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Sumardyono (2013: 17), ada enam klasifikasi alat peraga yang biasa disebut dengan Mojekdas yaitu: models (model), bridge (jembatan), skills (keterampilan), demonstration (demonstrasi), application, (aplikasi), sources (sumber).
Salah satu cara penyajian materi pelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar adalah permainan kartu domino matematika. Dengan permainan ini dimaksudkan agar siswa lebih terampil dalam mengingat, memahami atau menggunakan konsep-konsep matematika. Tujuan penggunaan kartu permainan ini untuk melatih siswa terampil dalam pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang telah dipelajari. Setiap kartu domino tertulis soal (ruas kiri ) dan jawaban (ruas kanan). Kartu domino matematika dibuat guru sendiri dengan mudah dan biaya murah. Bentuknya bervariasi sesuai dengan kegunaannya dalam pembelajaran. Beberapa materi pembelajaran matematika yang dapat menggunakan kartu Domino antara lain ; Operasi hitung bilangan bulat dan pecahan, Fungsi kuadrat, Bilangan berpangkat dan bentuk akar seperti yang telah penulis lakukan dalam penelitian tindakan kelas.
Pembelajaran matematika dengan permainan kartu domino matematika mampu membuat siswa berperan aktif dalam proses belajar. Pembelajaran menjadi menyenangkan, sekaligus mengkondisikan siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok untuk memunculkan semangat bersaing secara sehat, bertanggung jawab, berpikir kreatif dan cepat. Materi pembelajaran tersampaikan kepada siswa dengan cara siswa mengerjakan soal-soal yang ada di kartu domino tersebut.
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah penulis laksanakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan kartu domino sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IXB SMP Negeri 1 Ngaringan Kabupaten Grobogan.
Nanik Sulistiyana,SPd
SMPN 1 Ngaringan – Grobogan