Perpustakaan CTC Tingkatkan Minat Baca

Dra. Siti Fitriah, M.Pd. Kepala SMP N 14 Tegal
Dra. Siti Fitriah, M.Pd. Kepala SMP N 14 Tegal

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber kegiatan belajar yang membantu program pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam kurikulum, membantu peserta didik untuk memperluas pengetahuannya, mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. Keberadaan perpustakaan juga membantu peserta didik untuk mengembangkan bakat, minat, kegemarannya, dan menyediakan bahan bacaan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Karena itu salah satu sarana yang harus ada pada pendiikan dasar adalah keberadaan perpustakaan. Namun sangat disayangkan SMP Negeri 14 Tegal tidak memiliki perpustakaan sekolah. Kondisi tanah yang labil menyebabkan perpustakaan terdahulu mengalami kerusakan, retak dan miring sehingga membahayakan bagi warga sekolah, dan pada tahun 2014 perpustakaan tersebut di bongkar. Selama lima tahun ini proposal yang diajukan untuk pengadaan perpustakaan belum juga disetujui.

Ketiadaan perpustkaan sekolah tentunya menyebabkan peserta didik tidak memiliki kesempatan untuk membaca buku-buku referensi atau buku bacaan lainnya. Oleh sebab itu kepala sekolah merancang program perpustakaan CTC (Class to Class), yaitu dengan memindahkan perpustakaan ke masing-masing kelas. Bukan peserta didik yang mendatangi perpustakaan tetapi buku-buku perpustakaan yang menyambangi peserta didik. Membiasakan peserta didik membaca diharapkan akan meningkatkan minat baca sehingga seperta didik menjadi manusia pembelajar.

Baca juga:  Modifikasi Lingding Tingkatkan Hasil Belajar Passing Bawah di Masa Pandemi

Menurut Rahayuningsih (2007:5) pada buku Diklat Perpustakaan UNS, perpustakaan sekolah diharapkan dapat menjalankan fungsi : 1) sebagai sumber kegiatan belajar mengajar yaitu membantu program pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam kurikulum, 2) membantu siswa untuk memperjelas dan memperluas pengetahuannya pada setiap bidang studi, 3) mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri, 4) membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya, 5) membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan, 6) merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan siswa, 7) memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.

Baca juga:  Tingkatkan Motivasi Siswa dengan Creative Story Games

Sekolah sebagai sumber belajar harus memfasilitasi kebutuhan dan kebiasaan membaca peserta didik, ketika gedung perpustakaan di sekolah tidak ada bukan berarti fungsi dan peran perpustakaan tidak dapat dijalankan. Dasar pemikiaran tersebut mendorong kepala sekolah membuat program perpustakaaan CTC (Class to Class). Perpustakaan CTC (Class to Class) adalah istilah untuk model peminjaman buku dimana peserta didik tidak datang untuk meminjam buku di perpustakaan tetapi buku-buku dibawa ke ruang kelas untuk dipinjamkan kepada peserta didik secara bergantian dibawah koordinasi guru Bahasa Indonesia. Buku-buku tersebut ditempatkan pada kardus-kardus bekas bungkus air mineral. Masing-masing kardus diisi sejumlah buku sesuai jumlah peserta didik di kelas tersebut. Peserta didik diberi waktu meminjam selama satu minggu, setelah itu buku ditukar dengan teman. Secara periodik buku-buku tersebut akan ditukar dengan buku dari kelas lain.

iklan
Baca juga:  Plikers Solusi Aplikasi Assasment Zaman Now

Khairuddin (2013) menyatakan “reading is a skill that must be learned, yet the process of learning to read can become pleasurable and easy for some students or displeasing and complicated for others”, yang artinya membaca adalah keahlian yang harus dipelajari, proses belajar bisa jadi menyenangkan dan mudah bagi beberapa peserta didik, untuk beberapa peserta didik tidak menyenangkan dan rumit. Tugas guru adalah melatih peserta didik memiliki kebiasaan membaca dengan cara yang menyenangkan. Melalui Perpustakaan CTC peserta didik setidaknya dibiasakan membaca empat buku yang berbeda dalam satu bulan. Pembiasaan tersebut ternyata tidak hanya menumbuhkan minat baca tetapi juga minat peserta didik untuk menulis. Setelah satu tahun program tersebut berjalan, SMP N 14 sudah menerbitkan majalah sekolah dan tiga judul buku kumpulan puisi, cerpen dan geguritan karya peserta didik.

Dra. Siti Fitriah, M.Pd.
Kepala SMP N 14 Tegal

iklan