Peternak Diminta Manfaatkan Bongkaran Material Kandang

NGOPI BARENG: Bupati Semarang H Ngesti Nugraha berdialog dengan warga Kelurahan Sidomulyo, Ungaran Timur saat NGOPI Bareng. FOTO:MUIZ/JATENGPOS

UNGARAN. JATENGPOS.CO.ID- Bupati Semarang H Ngesti Nugraha berdialog dengan warga Kelurahan Sidomulyo, Ungaran Timur. Acara bertajuk Ngolah Pikir (NGOPI) Bareng Bupati dan Wakil Bupati Semarang itu digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang Jalan Ahmad Yani Ungaran.

Beberapa warga menyampaikan aspirasi kepada Bupati terkait kebutuhan dan infrastruktur di lingkungan Sidomulyo. Perwakilan peternak kambing dusun Muneng, Ali Sadikin mengeluhkan kebutuhan kandang komunal untuk usaha ternak kambing.

Menanggapi hal itu, Bupati siap membantu dengan memberikan alternatif pemanfaatan bongkaran material bangunan yang perbaiki. Sedangkan Sugiyono berharap ada perbaikan jembatan penghubung Sidomulyo – Ungaran di sebelah Utara Rumah Dinas Bupati Semarang, tepatnya di Jalan Ahmad Yani Dalam.

Baca juga:  Pemkot Akan Gelar Pangan Murah

“Kami berharap jembatan dapat diperbaiki. Sebab jalur yang melewati jembatan itu menjadi alternatif jika ada penutupan jalan Ahmad Yani depan Rumah Dinas,” terangnya.

iklan

Bupati H Ngesti Nugraha menegaskan siap menerima masukan dari berbagai elemen masyarakat. Saran dan aspirasi akan ditindaklanjuti oleh OPD sesuai mekanisme formal. Kegiatan Ngopi bareng menjadi salah satu sarana komunikasi pembangunan mewujudkan Kabupaten Semarang Berdikari.

“Silahkan warga dapat menggunakan Pendapa Rumah Dinas untuk kegiatan kemasyarakatan,” tegasnya, kemarin.

Sebelumnya, Bupati Ngesti Nugraha menghadiri acara Tasyukuran Panen Raya Kopi dan NGOPI Bareng diadakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sido Makmur Desa Pledokan, Kecamatan Sumowono, belum lama ini. Kegiatan digelar sebagai ungkapan rasa syukur dan berharap hasil panenan melimpah dan berkualitas bagus.

Baca juga:  Ditanya Ki Dalang Pengajuan Fasilitas Gamalen, Begini Penjelasan Cabup Ngesti Nugraha

Kepala Desa Pledokan Amin mengatakan kopi menjadi salah satu sektor terbesar di desanya yang bisa mengangkat perekonomian masyarakarat. Sebagian besar masyarakat merupakan petani kopi. Karena itu dibutuhkan inovasi-inovasi tidak hanya teknis budidaya juga dalam pengolahan hingga pemasaran.

“Banyak inovasi-inovasi sudah dilakukan para kelompok tani untuk menghasilkan kopi-kopi khas Desa Pledokan. Ada tujuh kelompok tani dan dua kelompok wanita tani. Rata-rata sudah menjual kopi dalam bentuk whole bean atau bubuk dalam kemasan,” ujarnya.

Diantara produk khas Pledokan yang sudah dipasarkan merek Gumuk Dali yang dikelola kelompok tani. Melalui acara NGOPI bersama Bupati petani mencurahkan ide dan gagasan untuk menjadikan produk kopi khas Pledokan semakin dikenal masyarakat luas. Bahkan pemasarannya sampai tembus ke luar negeri.

Baca juga:  Bupati Ngesti Nugraha: Panen Lebih Melimpah dengan Pupuk Organik

Bupati H Ngesti Nugraha memberikan apresiasi atas semangat Gapoktan Sido Makmur yang tidak pernah berhenti berinovasi dan terus mengembangkan potensi yang dimiliki alam Pledokan. Seperti keberadaan kopi wulung yang tumbuh di Pledokan diharapkan ke depan semakin dikembangkan menjadi kopi khas andalan desa. (muz)

iklan