“Picture And Picture”, Tingkatkan Hasil Belajar PAI Materi Haji dan Umrah

M. Sholikhin, S.Pd.I

Dalam proses belajar mengajar pada umumnya, terutama seorang  guru sungguh mempunyai peranan sentral dan besar pengaruhnya untuk berhasilnya tujuan pendidikan yang digariskan. Bagi setiap guru yang ingin berhasil dalam mengajar perlu pengetahuan beberapa metode. Sedangkan menurut Das Dariyanto dalam bukunya “Tujuan, Metode dan Sampel Dalam PBM”,  metode mengajar yaitu “Suatu cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan murid sehubungan dengan penyampaian bahan pelajaran” (1983:5). Ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran seringkali menjadi faktor penentu siswa dalam menangkap dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Tetapi fakta yang terjadi di sekolah banyak guru kesulitan untuk menemukan metode yang pas, agar tercipta pembelajaran aktif, interaktif antara guru dan siswa. Hal ini menyebabkan materi yang disampaikan oleh guru kurang terserap secara sempurna. Terutama pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Haji dan Umrah. Dimana pembelajaran dengan metode konvensional tidak berjalan secara optimal, dikarenakan ada beberapa siswa yang kurang aktif pada proses pembelajaran sehingga hasil belajar pada materi ini kurang memuaskan. Oleh karena itu penulis juga guru di SMP Negeri 1 Gondang Sragen mempunyai  solusi bagi sekolah yang memiliki persoalan sama, yaitu dengan metode “Picture and Picture”.

Baca juga:  Google classroom Optimalkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Masa Pandemi

Model pembelajaran picture and picture adalah model pembelajaran yang memanfaatkan gambar (atau produk visual lain) sebagai media pembelajarannya, model ini mirip dengan example non example, yang mengharuskan siswa untuk memasangkan dan mengurutkan beberapa gambar dalam urutan yang logis (Suprijono dalam Huda 2014, hlm. 236).

Masih senada dengan Suprijono, Shoimin (2014, hlm. 122) menyatakan bahwa pengertian model pembelajaran picture and picture adalah model belajar yang mengandalkan gambar yang menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran, tepatnya gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.

iklan

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model  picture and picture adalah model pembelajaran yang menggunakan beberapa gambar sebagai media yang menarik dan memberikan konteks tambahan terhadap suatu materi.

Baca juga:  Pendidikan Ramah Anak di Era Digital

Adapun langkah-langkah dari model pembelajaran picture and picture adalah 1). guru meyiapkan dan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; 2). menyajikan materi sebagai pengantar; 3). guru menujukkan atau memperlihatkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi; 4). guru menujuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis; 5). guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut; 6). dari alasan/urutan gambar tersebut guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai; 7). langkah terakhir, guru memberikan kesimpulan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran.

Dengan metode “Picture and Picture” ini ternyata siswa mengalami peningkatan hasil belajar mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Haji dan Umrah di SMP Negeri 1 Gondang Sragen, yaitu dengan bukti siswa lebih berfikir logis dan sistematis, memiliki motivasi belajar, berfikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan dalam praktek berfikir.

Baca juga:  Gila Literasi, Lumpuhkan Persaingan Global

Dari pemaparan tersebut terkait metode “Picture and Picture” bisa penulis simpulkan bahwa melalui model pembelajaran picture and picture siswa akan menjadi lebih aktif, karena seorang guru menggunakan media gambar-gambar menarik namun tersusun acak, sehingga meningkatkan rasa penasaran dan keingintahuan siswa menjadi lebih besar untuk mengungkapkannya. Selain itu siswa juga diminta untuk menyusunnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih aktif karena ikut berpartisipasi dan tidak hanya mendengarkan ceramah guru saja (Shoimin, Aris. 2014). Sehingga metode ini dapat menjadi solusi bagi sekolah yang memiliki kendala seperti di sekolah kami.

Oleh : M. Sholikhin, S.Pd.I

Guru PAI dan Budi Pekerti SMP Negeri 1 Gondang Sragen

iklan