JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Pondok pesantren (ponpes) dinilai memiliki potensi yang besar dalam mencetak wirausaha baru. Ponpes yang semakin berkembang dan modern dilirik Kementrian Perindustrian menjadi aset potensi mencetak wirausaha baru di Indonesia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengatakan, ponpes berpotensi besar menciptakan wirausaha baru dan menumbuhkan sektor industri kecil dan menengah (IKM).
“Pondok pesantren punya peran penting dalam pembangunan perekonomian nasional di masa depan. Dilihat makin banyaknya jumlah pondok pesantren dan santrinya, artinya mereka termasuk generasi muda yang siap berkontribusi pembangunan dan perekonomian nasional,” ujar Airlangga Hartanto saat acara peluncuran program penumbuhan wirausaha baru di kalangan Pondok Pesantren yang diikuti 1.000 santri di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Sukoharjo, Senin (21/5).
Hadir pula sebagai pembicara Mulyatno dari Lemhanas yang menyampaikan tentang generasi muda Indonesia wajib mempersiapkan diri menghadapi persaingan global dan industri 4.0. Begitu juga Mohammad Syahrur Rifai, Divisi Bisnis Tokopedia yang mengedukasi santri-santri agar mampu menjadi wirausaha baru dengan modal kecil namun menjangkau pemasaran yang luas dengan e-commerce.
Pada kesempatan tersebut, Kemenperin juga memberikan bantuan berupa alat las dan alat pembuat roti untuk sejumlah pondok pesantren Muhammadiyah. Penyerahannya disaksikan Rektor UMS Dr Sofyan anief, Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi, pengasuh pondok pesantren dan sejumlah pejabat.
Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran Kartasura Sukoharjo dibantu mesin pembuat roti dan mesin pembuat mie. Plus pelatihan sampai bisa dan berproduksi. Bahkan saat ini hasilnya sudah mulai dipasarkan.
“Manfaatnya banyak, santri punya ilmu membuat roti dan mie, belajar bisnis dan enterpreneur, santri dan pondok juga punya pemasukan,” imbuh Furqan Mawardi, Sekretaris Direktur Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran Kartasura Sukoharjo. (dea/mar/drh)