Ponpres Tingkatkan Keaktifan Belajar Siswa

JATENGPOS.CO.ID, – Meningkatkan  motivasi belajar siswa memang salah satu hal yang penting, apalagi anak-anak diusia sekolah dasar,masalahnya anak-anak sekarang cenderung malas untuk belajar dan mereka memilih untuk melakukan aktifitas yang lain yang menurut mereka lebih menarik.

            Anak-anak malas belajar tentu memiliki alasan yang berbeda-beda,ada yang bosan terhadap pelajarannya,karena tidak menyukai pelajaran tersebut ada yang malas dan ada pula yang tidak berkonsentrasi ketika disuruh belajar.

Di sini dibutuhkan kreatifitas seorang guru, karena setiap anak tentu memiliki cara menumbuhkan semangat belajar pada diri sendiri yang berbeda  satu sama yang lainya, semangat inilah yang disebut motivasi.

Salah satunya pelajaran yang sulit yaitu pelajaran matematika yang bagi siswa merupakan pelajaran yang sangat rumit,banyak siswa yang akhirnya menyerah dan tidak peduli dengan pelajaran matematika karena kurangnya inovasi dan kreatifitas seorang guru yang masih kurang.

iklan

Tidak cukup kita sebagai guru mengatakan bahwa materi dalam matematika itu akan dimanfaatkan kelak. Atau lebih parah lagi, kita janganlah menyatakan bahwa materi yang kita pelajari ini memang saat sekarang belum ada gunanya, namun akan dimanfaatkan di masa mendatang.

Baca juga:  Monopoli Tanamkan Konsep Operasi Hitung Siswa SD

Permasalahan lainnya yang perlu disinggung di sini adalah persepsi yang berkembang pada diri anak didik bahwa matematika adalah sesuatu ilmu pengetahuan yang tidak ada manfaatnya. Ini tentunya sangat menyedihkan. Matematika memang suatu ilmu yang abstrak. Mungkin pula sulit dicerna. Ini wajar. kita sebagai guru haruslah senantiasa berupaya menunjukkan relevansi matematika dalam kehidupan nyata. Ini suatu keharusan.

Dengan mekarnya persepsi tentang tidak relevannya atau tak bermanfaatnya matematika, motivasi belajar matematika anak didik menjadi turun. Atau malahan menjadi hilang. Akibatnya, banyak dari anak-anak kita itu menghafal matematika. Dan itu merupakan kesalahan besar.

Salah satu cara menumbuhkan semangat belajar anak yaitu dengan Ponpres, Ponpres yang dimaksud disini adalah Pohon Prestasi. Tujuan dari penggunaan media ponpres di pelajaran matematika inisalah satunya untuk pembelajaran operasi hitung.

Baca juga:  Model Pembelajaran T-P-S Dalam Pembelajaran IPA

Ketika membahas materi operasi hitung pada bilangan bulat,soal yang biasa diberikan di kelas adalah mencari hasil dari operasi yang diberikan. Ditetapkan pohonnya adalah operasihitung, cabangnya adalah membuat soal tentangoperasi hitung yang hasilnya sudah ditentukan,siswa diminta membuat daun lalu mencari masalahsebanyak-banyaknya yang jawabannya sudahditentukan.

Di pohon operasi hitung tersebut, siswa diminta membuat daun yaitu masalah yang jawabannya sudah ditentukan dari cabangnya. Untukmembuat pohon matematika ini, tentunya siswaharus memahami konsep secara utuh dan mendalam.

Selain itu siswa harus berpikir lebih keras, untuk mengkaitkan antara konsep, masalah,dan jawaban yang disediakan. Dalam hal ini, siswa tidak cukup hanya mengingat prosedur yangdicontohkan guru.

Pembelajaran dengan media pohon prestasi  ini dapatmelatihsiswa mengembangkan daya nalarnya.Dalam pembelajaran matematika denganmedia pohon matematika ini, semakin banyakmasalah yang dibuat, maka pohon tersebut semakin memiliki banyak daun, berarti semakinrindang. Sebaliknya bila daun yang dibuat salah,maka daun tersebut menjadi benalu yang mengurangi kesuburan pohon. Dari kerindangan pohonmatematika ini, dapat dilihat kreativitas siswa

Baca juga:  Peran Guru PAI di Era Globalisasi

            Para guru perlu berupaya agar anak-anak kita bernalar dalam pelajaran matematika. Mereka dapat meningkatkan pernalaran kritis dan kreatif mereka melalui proses belajar matematika. Untuk itu, guru perlu merancang bahan belajar dengan baik, sehingga anak-anak kita, di samping menyerap materi ajar, mampu bernalar.

Jika para guru di kelas dan orang tua di rumah mampu menyediakan proses pembelajaran matematika yang bermutu, maka anak-anak kita akan mampu bernalar secara kritis, aktif, damn kreatif.Hal ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar sehingga tujuan pembelajaran pun dapat dengan mudah tercapai.

SUJIARTI,S.Pd SD

SD NEGERI 2 Punggelan, Banjarnegara

          

iklan