Dalam pembelajaran daring sebagai salah satu solusi menghadapi dampak meluasnya pandemic Covid 19 yang semakin mengecam kehidupan masyarakat secara langsung, hingga di berlakukannya PPKM dalam segala sektor kehidupan masyarakat. Pembatasan kegiatan masyarakat ini diharap sebuah solusi tepat yang diambil pemerintah saat ini. Demikian halnya pembelajaran seni budaya pada SMAN 1 Baturetno pada masa belakangan ini mengalami polemik dalam diri siswa yang memiliki pendapat pelajaran seni tidak penting, tidak seperti pelajaran matematika, fisika, biologi, kimia yang menjanjikan perkuliahan elit, belum lagi siswa yang berpendapat tidak dapat berseni rupa, tidak memiliki jiwa seni sehingga pembelajaran seni kurang mendapat apresiasi positif. Guru mencoba mengangkat PPKM sebagai pemecahan masalah ini, Penerapan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan Semoga dapat menumbuhkan Kembali minat berkarya seni terkhusus seni rupa dua dimensi pada SMAN 1 Baturetno , Wonogiri.
Belajar dengan kreatif dapat dimuncul dari dalam diri siswa karena, semakin banyak pengalaman yang menyenangkan ( emosi positif) yang dialami, semakin banyak imajinasi dalam otak yang terbentuk dan semakin besar peluang untuk sukses menjadi pembelajar sejati dan mempunyai kesehatan emosi yang baik. ( Anggani Sudono; 2007 : 54) dalam pembelajaran seni budaya terkhusus seni rupa akan terasa menyenangkan karena dilakukan langsung di rumah bersama anggota keluarga. Di mana hubungan dan keserasian dalam keluarga secara langsung dapat membentuk siswa dalam menyikapi permasalahannya. Pengalaman muncul dapat secara langsung dan juga dapat muncul secara tidak langsung berpengaruh pada sikap siswa kemudian , dan pengalaman tersebut bernilai jika diarahkan dan diolah dengan baik.
Untuk menghadirkan kreativitas ini perlu dipahamkan dalam pengolahan kreatifitas, tidak selalu di mulai dari yang menyeluruh mahal tetapi tahap yang dilalui akan membekalidiri seseorang menemukan pengalamannya. (WAHYUDIN: 2003 : 73). Guru mapel mengenalkan apakah seni rupa dimensi, Manfaat, Tujuan berkarya seni rupa dua dimensi, Apakah unsur pembentuk karya seni dua dimensi, apakah media, bahan, alat, yang digunakan dalam berkarya seni rupa dua dimensi, Di samping itu guru mapel mencoba mengangkat budaya lokal, Berupa kekayaan alam yang ada di sekitar sebagai sumber pewarna yang digunakan dalam berkarya seni rupa dua dimensi saat ini. Pemanfaatan media bekas berupa kertas pembungkus teh sebagai salah satu usaha pembelajaran pada siswa menjaga kelestarian lingkunganan dengan memanfaatkan bahan yang ada. Diharap siswa memiliki kearifan sosial dan menghargai lingkungan, Disamping dapat berkarya dengan sesuatu yang sederhana.
Pengenalan budaya lokal sejak dini membentuk kearifan yang mendukung bertahannya budaya daerah dan memperkuat budaya nasional.(Saptoto: 1984 : 54) Perlengkapan dalam berkarya seni rupa dua dimensi saat ini, digunakan alat yang ada di rumah masing masing berupa nampan, bubuk kunyit didapat dari kunyit yang di parut atau ditumbuk, daun suji yang di haluskan, pucuk daun jati muda yang dihaluskan, dari bahan yang sudah disiapkan:
Karya pertama, siapkan nampan yang telah dilapisi kertas bekar pembungkus teh yang di atas kertas tersebut diberi bubuk kunyi, bubuk daun suji, bubuk pucuk daun jadi muda, kemudian siswa diminta meniup bubuk tadi dengan arah ke depan, kemudian berbalik.Karya kedua, siapkan nampan yang telah dilapisi kertas bekas pembungkus teh yang di atas kertas tersebut telah diberi bubuk kunyit, bubuk daun suji, bubuk pucuk daun jati muda, kemudian siswa diminta meniupnya dengan arah sembarang atau bebas.
Karya ke tiga, Siapkan nampan yang telah dilapisi kertas bekas pembungkus teh yang di atas kertas tersebut telah diberi bubuk kunyit, bubuk daun suji, dan bubuk pucuk daun jati muda, kemudian saudara dari siswa diminta untuk menuip bubuk bubuk tersebut dengan arah sembarang dengan menggunakan sedotan.
Karya ke empat. Siapkan nampan yang permukaannya telah dilapisi dengan kertas bekas pembungkus teh, di atas kertas diberikan bubuk kunyit, bubuk daun suji, dan bubuk pucuk daun jati muda, kemudian orang tua dari siswa diminta menggulingkan nampan tersebut dengan arah sembarang atau bebas.
Hasil goresan yang ditinggalkan pada kertas bekas pembungkus teh tersebut akan menjadi sebuah karya seni rupa dua dimensi yang memiliki nilai estetika, serta pengalaman berkarya yang diterima siswa sangat penting bagi perkembangan psikis siswa, di mana kebersamaan dan tanggungjawab, kerjasama keluarga yang indah.
Budi Rahayuningtyas.SSn
Seni Budaya SMAN 1 Baturetno, Wonogiri