Praktik Rem Hidrolis Gunakan Alat Suntik

Drs. Sri Suryana Dwi Atmaka Guru Keterampilan MAN Temanggung
Drs. Sri Suryana Dwi Atmaka Guru Keterampilan MAN Temanggung

 Rem merupakan bagian yang sangat vital pada kendaraan.  Oleh karena itu dalam belajar praktik sistem pengereman harus mendapatkan perhatian khusus.  Namun dalam kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran masih banyak kekeliruan penyetelan.  Hal tesebut juga terjadi di program keterampilan di MAN Temanggung

Rem merupakan salah satu kelengkapan yang ada di kendaraan yamg berfungsi untuk mengatur kelajuan juga berhentinya kendaraan supaya meningkatkan keamanan berkendara.   Prinsip kerja pengereman adalah terjadinya gaya gesek antara benda yang satu terhadap benda yang lain, misalnya pada rem cakram terjadi gesekan antara kanvas dan cakramnya.

Di saat pembelajaran praktikum pada materi rem cakram hidrolis sepeda motor, jika tidak menggunakan alat bantu khusus maka proses praktik tersebut akan menjadi sangat lama.    Betapa tidak, pada saat proses mengisi oli rem cakram dan mencapai pengereman yang pakem, para praktikan akan melakukan berbagai gerak yang berulang-ulang. Mereka harus mengisi oli rem pada master silinder kemudian mengubah posisi baut nepel bleeder untuk dilakukan pengosongan.

Baca juga:  "BAPER" CIPTAKAN BELAJAR PAIBP MENYENANGKAN

Selanjutnya untuk mengisi kembali ini bukanlah suatu hal yang sangat mudah. Mereka harus melakukan gerakan makanan handle rem berulang-ulang dan menahannya kemudian membuka dan menutup kembali baut nepel blendernya secara berulang-ulang dalam waktu yang sangat sehingga hal ini tentunya akan membuat lelah para siswa sebagai pelaku praktik. Keterbatasan waktu praktik pada jam pelajaran itulah membuat proses belajar praktik menjadi tidak selesai.


Alat suntik bekas menjadi salah satu solusi. Alat suntik tersebut kemudian dibuang bagian jarumnya sehingga yang tertinggal hanya botol dan penyedot nya. Kemudian pada ujungnya disambungkan dengan sebuah selang karet dengan diameter sekitar 4 mm dan panjangnya 15 cm, jadilah sebuah alat yang diberi nama syphoning bleeder injector.

Selanjutnya dengan menggunakan rakitan alat tersebut, guru memperlihatkan kepada para siswanya. Rupanya mereka terheran-heran dan penasaran. Selanjutnya guru mendemonstrasikan dan mempraktikkan keampuhan dari alat tersebut untuk digunakan dalam proses pengisian dan pengosongan kembali oli rem cakram tersebut. Langkahnya adalah  setelah tutup laster silinder dibuka dan baut nepel bledarnya dikendorkan, kemudian dilakukan penekanan handle rem untuk mengeluarkan seluruh oli yang terdapat pada sistem rem hidrolis tersebut.

Baca juga:  Meningkatkan Minat Belajar IPS dengan Alper

Kemudian untuk mengisinya oli rem dituangkan ke dalam master silinder secara penuh, kemudian ujung dari selang karet tersebut dimasukkan ke ujung baut nepel bleeder yang telah dikendorkan. Kemudian dilakukan penekanan beberapa kali pada handle remnya dan ditahan, lalu ujung penghisap jarum suntik ditarik hingga terjadi penyedotan oli rem ke dalam wadah alat suntik tersebut. Setelah itu baut nepel brider dikencangkan kembali.  Hal ini dilakukan 2 hingga 3 kali percobaan. Apa yang terjadi? Ternyata hanya dalam waktu kurang dari 5 menit pekerjaan pengisian oli rem sudah selesai dan menghasilkan pengereman yang sangat pakem. Setelah diberikan cara demikian ternyata siswa menjadi sangat antusias dan memiliki rasa ketertarikan yang besar untuk dapat melakukan proses servis rem cakram hidrolik menggunakan alat suntik bekas dengan prinsip yang sama.

Baca juga:  Membangun Karakter Siswa dengan “Keju Kami”

   Dengan pembelajaran yang kreatif dan memanfaatkan barang bekas yang dimodifikasikan ternyata mampu membuat ketertarikan siswa untuk mempraktikkan sesuatu yang diberikan oleh gurunya.

Drs. Sri Suryana Dwi Atmaka

Guru Keterampilan MAN Temanggung