Pre Solution Posing Tingkatkan Hasil Belajar Matematika

Arif Winarso, S.Pd.

Pandemi Covid-19 memaksa pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka harus diubah dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Meskipun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harapannya peserta didik harus tetap aktif, kreatif, logika berpikir berkembang dan memiliki pola pikir yang sistematis, sehingga hasil belajar semakin meningkat. Realita yang terjadi selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) peserta didik cenderung mulai bosan, jenuh dan pasif, sehingga hasil belajar cenderung menurun. Salah satu penyebab menurunnya hasil belajar peserta didik adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kurang bervariasi dan tidak melibatkan peserta didik secara langsung dalam memecahkan masalah atau soal yang diberikan oleh guru. Supaya kondisi ini tidak berlarut – larut diperlukan terobosan – terobosan salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing.

Djamarah dan Zain (dalam A.M. Irfan Taufan Asfar dan Syarif Nur, 2018 : 11) mengemukakan model pembelajaran Problem posing tipe Pre Solution posing adalah model pembelajaran yang memberi peluang peserta didik untuk memecahkan masalah secara mandiri, sehingga mampu memperoleh konsep dan kemudian mampu menerapkan konsep yang telah diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam bentuk lainnya. Sedangkan Cankoy dan Darbaz (dalam A.M. Irfan Taufan Asfar dan Syarif Nur, 2018 : 11) mendefinisikan model pembelajaran Problem posing tipe Pre Solution posing adalah Instruksi pemecahan masalah yang didasarkan pada pembentukan/pengajuan (posing) dapat mendorong pemahaman. Adapun langkah-langkah penerapan model pembelajaran Problem posing tipe Pre Solution posing yaitu : (1) guru memberikan contoh soal dan pembahasannya, (2) peserta didik diberi kesempatan bertanya, (3) guru memberikan permasalahan atau pertanyaan baru, (4) peserta didik diminta menyusun secara mandiri pertanyaan berdasarkan permasalahan atau pertanyaan atau soal yang diberikan guru, (5) peserta didik diminta untuk menyelesaikan soal atau pertanyaan yang disusunnya.

Baca juga:  Membangun Kerukunan Umat Beragama di Era Globalisasi

Kelebihan model pembelajaran Problem posing tipe Pre Solution posing antara lain : (1) peserta didik lebih aktif, kreatif, interaktif, logika berpikir berkembang dan memiliki pola pikir yang sistematis; (2) peserta didik lebih mudah memahami materi yang dipelajari, karena terlibat langsung dalam penyusunan dan pemecahan masalah/soal; (3) peserta akan terampil menyelesaikan soal tentang materi yang diajarkan. Model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik kelas VII semester II di SMP Negeri 1 Boja Tahun Pelajaran 2020/2021 pada materi Garis dan Sudut. Hal ini dapat dilihat terjadi peningkatan persentase daya serap dan ketuntasan belajar. Adapun perbandingan hasil sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran ini adalah : (1) Persentase daya serap dari 69,84% menjadi 87,03%, terjadi kenaikan 17,19%  ; (2) Persentase ketuntasan belajar dari 56,25% menjadi 93,75 % terjadi kenaikan 47,50%.

Baca juga:  Optimalkan Hasil Belajar PPKn dengan Puzzle Pancasila

 


Oleh :

Arif Winarso, S.Pd.

Guru Matematika SMP Negeri 1 Boja Kab. Kendal