Project-Based Blended Learning pada PTM Terbatas

Aviful Munthoha Among Saufa, S.T.

Bulan November biasa disebut Bulan Guru. Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan  tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional. Di masa pandemi korona, guru di tuntut untuk lebih kreatif dan berinovatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran masih bersifat daring atau yang lebih di kenal dengan sebutan Pembelajaran  Jarak Jauh (PJJ).

Dalam perkembangannya, kasus aktif penderita korona mengalami penurunan. Dengan demikian, Pemerintah mengambil kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) melalui  Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri. Tentu saja dengan kebiasaan baru dalam menjalankan protokol kesehatan bagi seluruh guru, karyawan termasuk siswa dengan ketat dan didiplin.

SKB Empat Menteri yang diumumkan hari ini menggarisbawahi beberapa hal penting, antara lain, “setelah pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan divaksinasi Covid-19 secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kantor wilayah (kanwil), atau kantor Kementerian Agama (Kemenag) mewajibkan satuan pendidikan untuk menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran jarak jauh, “ jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim secara daring di Jakarta, pada Selasa (30/03).

Baca juga:  Tingkatkan Minat Menulis Melalui Penguasaan Kosa kata Bahasa Inggris di SMPN 1 Slogohimo

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) ini juga bertujuan untuk mengantisipasi hilangnya kesempatan belajar karena berkurangnya intensitas interaksi dengan guru saat proses pembelajaran yang mengakibatkan penurunan penguasaan kompetensi peserta didik, yang lebih di kenal dengan istilah Learning Loss.


Pada bulan November 2021, Kabupaten Sragen telah masuk Level 2. Oleh karena itu, SMK Negeri 2 Sragen sudah diperbolehkan melaksanakan PTMT dengan kapasitas 50 persen siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 57/2021.

Pelaksanaan PTMT di SMK Negeri 2 Sragen hanya dilakukan oleh siswa kelas X dan XI, tidak terkecuali dalam pembelajaran Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik (IPL) Kelas XI. Sedangkan kelas XII melaksanakan Prakerin (Praktik Kerja Industri ) di beberapa DU/DI (Dunia Usaha/Dunia Industri).

Baca juga:  Video Langka Langki Mudahkan Siswa Pahami BilBul

Di dalam PTMT, guru dapat menggunakan beberapa metode pembelajaran, salah satu nya Project-Based Blended Learning yang merupakan  metode pembelajaran di mana siswa menggunakan  pembelajaran daring maupun pengajaran tatap muka secara kolaborasi untuk merancang, mengulang, dan menyelesaikan tugas pembelajaran berbasis proyek atau produk tertentu. Pembelajaran daring bisa berbentuk materi yang sudah disiapkan atau akses mandiri pada sumber-sumber belajar yang dibutuhkan. Karakteristik utama dalam pembelajaran ini ada penggunaan sumber daya daring untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek. Saat  pembelajaran tatap muka, siswa dapat melakukan praktik langsung dalam menyelesaikan proyek atau produk di bengkel Listrik dengan bimbingan Guru Kejuruan dari hasil materi atau referensi yang di dapat ketika pembelajaran daring.

Ada beberapa macam media pembelajaran daring yang bisa digunakan. Google Suite for Education  (G Suite) salah satu media pembelajaran daring yang digunakan Guru SMK Negeri 2 Sragen merupakan sebuah produk dari Google berupa seperangkat alat produktivitas dan kolaborasi dengan sistem google cloud untuk sekolah dan lembaga pendidikan termasuk guru dan siswa dalam memudahkan sistem belajar mengajar yang lebih baik.

Baca juga:  Lagu Daerah Salah Satu Pembentuk Karakter Anak

Google Classroom merupakan salah satu layanan G Suite untuk mengatur kegiatan kelas seperti membuat kelas, mengirim tugas ke seluruh siswa, mengirim saran dan yang paling penting semuanya dilakukan  dalam satu tempat, instant dan tanpa kertas. Ada juga layanan Hangout jika guru ingin melakukan pertemuan secara maya (virtual) bersama siswa dengan melakukan  chat, video call secara pribadi atau grup.

Kemudahan dalam berkolaborasi dalam hal membuat, mengubah, berbagi data secara real time merupakan salah satu kelebihan dari G Suite. Sehingga semua orang dapat membuka satu laman yang sama dan jika ada perubahan maka file tersimpan secara otomatis di cloud. G Suite ini dapat di buka dengan perangkat apa saja (laptop, tablet, handphone) kapan dan di mana saja secara gratis.

Aviful Munthoha Among Saufa, S.T.

SMK Negeri 2 Sragen