Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA ? Ini merupakan tanggung jawab guru IPA pada khususnya dan seluruh stake holder sekolah pada umumnya. Sikap seorang guru dalam memperlakukan merekapun bisa jadi juga merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Sebab, siswa adalah individu yang unik, yang berbeda antara satu dengan yang lain, yang masing – masing mempunyai karakteristik sendiri -sendiri sehingga dalam memperhatikan merekapun kita dituntut untuk memahami karakter tersebut. Guna meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas siswa, setiap guru diminta untuk mengikuti perkembangan dunia pandidikan yang dapat diaplikasikan dilingkungan sekolah maupun proses belajar mengajar. Ilmu pengetahuan dan teknologi setiap hari selalu berubah. Jika tidak menguasainya maka akan tertinggal sehingga para pendidik harus selalu mengupdate perkembangan tersebut agar tidak ketinggalan. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan berbagai kreasi dan inovasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, secara individu maupun kelompok. Siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Metode tutor sebaya adalah salah satu metode pengajaran yang memanfaatkan siswa dengan keistimewaannya didalam kelas untuk membantu memberi penjelasan , bimbingan dan arahan kepada siswa yang nilainya masih rendah atau dibawah rata-rata. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor adalah siswa yang tergolong lebih pandai dan mampu menerangkan kepada teman-temannya. Dengan metode ini siswa lebih berani bertanya pada tutor (dalam kelompok) mengenai materi yang diberikan oleh guru. Siswa yang ditunjuk sebagai tutor akan merasa kepercayaan diri lebih tinggi, lebih berharga dalam komunitas kelas atau kelompok, memiliki integritas dan tanggungjawab terhadap diri sendiri.
Dedi Supriyadi(2008:36) mengemukakan bahwa “Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.Tutor tersebut diambil dari kelompok yang prestasinya lebih tinggi”. Sedangkan Conny Semiawan,dkk (2009:70) mengemukakan tentang tutor sebaya ini adalah “Peserta didik yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada peserta didik yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman-teman sekelasnya diluar sekolah”. Penjelasan tutor sebaya kadangkala malah bisa lebih memahamkan siswa karena tidak ada unsur ketakutan yang mungkin kalau pertanyaan itu disampaikan oleh guru belum tentu dia memahami jawaban yang disampaikan oleh guru.
Di SMP N 1 Karangrayung Grobogan, kelas VII E pada materi suhu penulis terapkan model tutor sebaya. Setelah dibuat kelompok, dipilih siswa yang sudah ditunjuk sebagai tutor untuk membantu dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Dalam pembelajaran menggunakan model tutor teman sebaya, suasana pembelajaran lebih hidup, lebih bergairah, lebih aktif dan lebih kondusif. Semua siswa lebih tertantang untuk saling berinteraksi dan berkompetensi untuk menguasai materi. Hasil penilaian harian juga meningkat dengan 90 % siswa melebihi KKM. Setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing baik dari sisi kognitif, afektif ataupun psikomotoriknya, sehingga dibutuhkan adanya bantuan dari seorang teman atau beberapa teman yang memiliki prestasi lebih tinggi, sudah menguasai materi atau ketuntasan belajar pada materi suhu sehingga dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya.
Oleh :Suwondo, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Karangrayung, Grobogan