Hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 3 Punduhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, tahun pelajaran 2018/2019 sebagian besar masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa pada materi mengumpulkan dan mengolah data masih rendah. Berdasarkan data hasil belajar siswa, dari 24 siswa hanya tujuh siswa atau 29,17% telah memenuhi KKM dan sisanya 17 siswa atau 70,83% belum memenuhi KKM yang ditetapkan.
Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika materi pengolahan data, kurangnya konsentrasi siswa selama proses pembelajaran, rendahnya pemahaman konsep siswa, serta guru belum menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat.
Salah satu alternatif yang dapat ditempuh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah memilih metode pembelajaran yang menarik sehingga diharapkan dapat menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan. Strategi pembelajaran yang dipandang dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa salah satunya dengan model pembelajaran kontekstual REACT.
Model pembelajaran ini memiliki lima komponen belajar yang penting meliputi 1) relating atau belajar dalam konteks mengaitkan, 2) experiencing atau belajar dalam konteks mengalami, 3) applying atau belajar dalam konteks menerapkan, 4) cooperating atau belajar dalam konteks kerjasama, 5) transfering atau belajar dalam konteks alih pengetahuan (Texas Collaborative for Teaching Excelence, 2017).
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SDN 3 Punduhsari dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan setiap siklus dievaluasi sebagai perencanaan perbaikan pada siklus berikutnya sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kontekstual REACT dalam mempelajari materi mengumpulkan dan mengolah data adalah sebagai berikut: (1) Relating dilakukan dengan menghubungkan konsep yang dipelajari dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan benda-benda nyata dalam kehidupan sehari-hari. (2) Experiencing dilakukan dengan cara memberi kesempatan siswa untuk menemukan sendiri konsep tentang pengumpulan data. Selain itu, siswa juga diberikan pengalaman untuk menentukan mengumpulkan dan menyajikan data di sekitar mereka. (3) Applying siswa menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari untuk menyelesaikan latiha-latihan soal yang disajikan dalam bentuk soal cerita. Siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan soal tersebut secara berkelompok dan secara individu. (4) Cooperating memberikan kesempatan siswa untuk belajar secara berkelompok untuk mempermudah siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Siswa berdiskusi mengerjakan lembar kerja yang disiapkan guru. (5) Transferring dilakukan dengan cara siswa menunjukkan kemampuan terhadap pengetahuan yang dipelajarinya dan menerapkannya dalam situasi dan konteks yang baru.
Hasil penelitian menunjukkan perolehan prosentase ketuntasan hasil belajar siswa yang selalu meningkat. Pada kondisi prasiklus dengan ketuntasan siswa sebesar 29,17%, kemudian meningkat pada siklus 1 62,5% dan berlanjut pada siklus 2 ketuntasan siswa meningkat menjadi 87,5%. Kesimpulan yang dapat diperoleh penggunaaan model pembelajaran kontekstual REACT dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas VI SDN 3 Punduhsari tahun pelajaran 2018/2019. Selain itu penggunaan model pembelajaran kontekstual REACT dapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi rendahnya aktivitas dan hasil belajar matematika khususnya materi pengolahan data.
Burhan Rahmad W., S.Pd.
Guru SDN 3 Punduhsari, Manyaran, Kab. Wonogiri
