Belajar ilmu pengetahuan alam seharusnya menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan, mudah, dan hasil belajarnyapun tinggi. Ini dikarenakan yang menjadi obyek belajar adalah hal yang sudah sering ditemui dan atau dialami. Alam sekitar, khususnya menyayangi tumbuhan dan hewan tentunya sudah sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik mengenai cara merawat yang benar.
Namun kenyatannya dalam pembeelajaran di kelas, dengan metode pembelajaran ceramah atau tanya jawab saja tidak semua peserta didik memahami tentang menyayangi tumbuhan dan hewan. Seperti yang terjadi pada peserta didik kelas III (tiga) MI NU 65 Gebanganom Rowosari. Peserta didik beranggapan bahwa materi tentang menyayangi tumbuhan dan hewan yang dipelajari di kelas merupakan teori yang sulit dan perlu berfikir luas untuk memahaminya. Hal ini menurut guru untuk kreatif untuk menentukan metode atau model pembelajaran yang tepat agar peserta didik lebih mudah memahami materi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai lebih oftimal.
Pembelajaran dengan model recipprocal teaching merupakan pembelajaran kooperatif dengan model diskusi dan memberikan kesempatan proses berfikir siswa dengan saling bertukar pengalaman belajar, pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang dimiliki oleh guru maupun peserta didik merupakan pengalaman yang satu sama lain saling melengkapi. Model pembelajaran ini mengajak peserta didik untuk belajar aktif dengan tujuan agar peserta didik mempunyai jiwa mandiri.
Materi menyayangi tumbuhan dan hewan merupakan pokok bahasan pertengahan semester ganjil Tema 2 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Aalam (IPA) Kelas III yang di dalamnya berisi tentang cara merawat tumbuhan dan merawat hewan yang kita miliki.
Adapun langkah- langkah pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran recipprocal teaching antara lain : Pertama, Strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman, Kedua, strategi peserta didik berperan sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya, model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri, kreatif dan lebih aktif. Dimana peserta didik diberi kesempatan untuk mempelajari materi terlebih dahulu, kemudian peserta didik mejelaskan kembali materi yang dipelajari kepada peserta didik yang lain. Guru hanya sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran, meluruskan atau memberi penjelasan mangenai materi yang tidak dapat dipecahkan secara mandiri oleh peserta didik.
Dengan model pembelajaran ini membuktikan suasana pembelajaran lebih hidup, peserta didik lebih semangat, sehingga pemahaman peserta didik tentang recipprocal teaching meningkat, dan hasil belajar merekapun meningkat. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karnanya model pembelajaran ini dapat digunakan pada kompetensi atau mata pelajaran yang lain.
Solikin, S.Ag
(Guru Kelas III – MI NU 65 Gebanganom)