Perubahan pandangan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu peralihan orientasi proses pembelajaran Teacher Centered menjadi Student Centered terjadi di sebagian besar lembaga pendidikan atau sekolah. Proses pembelajaran yang seringkali dilaksanakan dengan model konvensional, yaitu ceramah, mendengarkan, mencatat, memahami dan penugasan berubah ke jalur inkuiri dengan melibatkan pemikiran siswa pada semua tahapan pembelajaran. Proses pembelajaran yang menekankan kepada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan tujuan agar siswa dapat menguasai seluruh materi pelajaran secara optimal, dirasa sudah tidak relevan dengan generasi Z atau Gen Z.
Perubahan dan perkembangan teknologi informasi yang mendampingi generasi Z semakin jauh meningkat. Penggunaan media dan model pembelajaran yang mengutamakan guru sebagai decision maker telah banyak ditinggalkan. Perubahan paradigma tentang posisi peserta didik dalam proses pembelajaran harus segera dilakukan. Peserta didik harus menjadi subjek dalam setiap tahapan terutama proses pembelajaran. Ketika fungsi siswa masih menjadi objek dari proses pembelajaran akan berdampak kepada hilangnya kreativitas peserta didik untuk mengungkapkan pemikirannya, keterbatasan pengetahuan peserta didik, dan tidak percaya diri. Guru yang profesional harus mampu menemukan solusi terbaik dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran pada proses pembelajaran menjadi komponen penting untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menggairahkan. Media pembelajaran juga efektif untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Romiszowski yang dikutip oleh Basuki dan Farida (2001 : 12) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah media yang efektif untuk melaksanakan proses pengajaran yang direncanakan dengan baik. Rayanda Asyar (2012 : 8) turut mengemukakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Selain pemanfaatan media pembelajaran, penentuan model pembelajaran ikut mempengaruhi proses pembelajaran.
Guru harus menentukan model pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk dapat mengungkapkan segala ide dan pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba sendiri, serta berusaha untuk mencari jawaban sendiri, serta berusaha mencari jawaban atas berbagai masalah, akan jauh lebih menantang untuk mengarahkan pikiran, tenaga, maupun konsentrasi pikiran siswa daripada siswa hanya menerima solusi atau jawaban masalah dari orang lain. Model pembelajaran seperti ini akan lebih meningkatkan sifat ingin tahu serta motivasi yang merupakan motor penggerak bagi siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Reciprocal Learning dapat dijadikan solusi atas keresahan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Donna Meyer (1999) mengemukakan cara pembelajaran resiprokal, yaitu: informasi, pengarahan, berkelompok mengerjakan modul, membaca-merangkum. Model pembelajaran Reciprocal Learning atau disebut sebagai model pembelajaran berbalik adalah kegiatan pembelajaran kelompok yang mencakup empat aspek yaitu merangkum, membuat pertanyaan, mendiskusikan kembali dan memprediksi. Kemudian dilanjutkan dalam kelompok belajarnya siswa mendiskusikan permasalahan dan membuat kesimpulan sebagai bahan presentasi dengan kelompok lain.
Penulis sekaligus guru MI Minhajuttholibin Tlagasana Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang menerapkan model pembelajaran ini pada materi sikap dan perilaku terpuji yaitu pemaaf, tanggung jawab, adil, dan bijaksana. Penggunaan model pembelajaran Reciprocal Learning ternyata dapat menstimulan siswa untuk mengembangkan pemikirannya dengan memunculkan berbagai pertanyaan tentang materi. Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran ini membantu guru dalam memberikan pemahaman kepada peserta didik terhadap materi pembelajaran yang disampaikan.
Oleh : Ripto, S.Pd.I
Guru MI Minhajuttholibin Tlagasana
Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang