Remote Control Car Race and Fun Science

Pada tahun 2022 diberlakukan Kurikulum Merdeka dengan pembelajaran intrakurikuler yang lebih beragam. Dengan harapan peserta didik dapat lebih optimal dan memiliki lebih banyak waktu untuk memahami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan pada guru untuk menentukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Guru lebih leluasa dalam  mengembangkan pembelajaran, dapat membuat konten, menentukan proses pembelajaran dan produk, serta membuat lingkungan belajar yang nyaman bagi peserta didik.

Dalam Kurikulum Merdeka terdapat istilah berdiferensiai. Diharapkan dengan diferensiasi ini dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki, dapat mengekspresikan kemampuan belajar berdasarkan potensi dan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi menciptakan kesetaraan belajar dan menjadi perantara antara peserta didik yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi.

Pelaksanaan Kurikulum Merdeka harus memperhatikan kesiapan belajar  yang berkaitan dengan ketrampilan dan pengetahuan dasar peserta didik. Guru berperan sebagai fasilitator sedangkan peserta didik akan aktif dalam menerima materi. Lingkungan belajar mengundang peserta didik tertarik untuk belajar, tujuan kurikulum didefinisikan dengan jelas, penilaian berkelanjutan serta merespon kebutuhan peserta didik. Karena menghadapi karakter yang berbeda – beda maka guru perlu  mengkomunikasikan apa yang dipikirkan agar tidak melukai hati peserta didik. Dari sini akan muncul tantangan untuk memahami kebutuhan belajar yang berbeda, keterbatasan sumber daya dan manajemen kelas.

Pada pembelajaran IPA, praktikum salah satu bentuk penyajian pembelajaran dengan melakukan sebuah percobaan. Praktikum merupakan latihan melaksanakan metode ilmiah sesuai urutan langkah agar lebih mudah memahami konsep yang abstrak. Ada kalanya karena guru terlalu fokus untuk menyampaikan materi, pembelajaran menjadi kurang bermakna dan berkesan monoton.

Selain membosankan, pembelajaran yang monoton dan kurang variatif menyebabkan menurunnya hasil belajar. Guru memiliki tanggungjawab untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran.  Menurut Rogers (2003), karakteristik inovasi  meliputi beberapa hal antara lain keunggulan dan kesesuaian inovasi dengan kebutuhan dan pengalaman pengguna.  Keunggulan artinya sejauh mana inovasi diangap menguntungkan penggunanya. Sedangkan maksud dari kesesuaian dengan kebutuhan dan pengalaman pengguna artinya inovasi harus dapat menjawab kebutuhan pengguna dan relevan dengan pengalaman pengguna.

Remote Control Car Race menjadi salah satu inovasi pembelajaran IPA kelas tujuh di SMP Negeri 5 Salatiga. Remote Control Car Race adalah kegiatan balapan mobil remote yang bertujuan untuk memahami materi gerak pada benda khususnya pada materi kecepatan dan percepatan. Mayoritas peserta didik kesulitan membedakan kecepatan dengan percepatan, tidak dapat menentukan jarak tempuh, dan kesulitan mengaplikasikan rumus percepatan dan rumus kecepatan.  Kegiatan Remote Control Car Race  diawali dengan membagi peran berdasarkan minat dan kemampuan. Peserta didik yang mampu mengoprasikan mobil remote berperan sebagai pembalap. Ada yang bertugas menyiapkan  arena dan mencatat waktu. Bagi yang suka fotografi mendokumentasikan kegiatan. Jika tertarik pada mesin, maka bergabung dengan tim mekanik yang bertugas memperbaiki mobil jika macet saat perlombaan berlangsung. Selebihnya berperan sebagai penonton yang menyemangati pembalap.

Dari kegiatan Remote Control Car Race diperoleh data  berupa waktu dan perubahan  kecepatan  mobil. Setelah balapan selesai, guru membagi peserta didik menjadi kelompok kecil dan memandu penulisan data pengamatan. Tiap kelompok menghitung kecepatan dan percepatan masing – masing mobil dengan menggunakan rumus. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa Remote Control Car Race  memiliki beberapa kelebihan antara lain memberikan tantangan dan rasa ingin tahu, percaya diri dan tanggungjawab untuk mengambil tugas sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. Peserta didik menjadi lebih paham cara menghitung kecepatan dan percepatan, pembelajaran lebih seru dan menyenangkan karena belajar serasa bermain.

 

Rini Kusuma Dewi, S.Pd

Guru Mapel IPA SMP Negeri 5 Salatiga