Resitasi Tingkatkan Keterampilan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tarmin, S.Pd.  Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Jatisrono
Tarmin, S.Pd.  Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Jatisrono

Memberikan penilaian terhadap suatu karya dalam sebuah teks ulasan menjadi momok bagi siswa. Diperlukan sikap peka dan kritis dalam mengulas sebuah karya. Kurangnya motivasi dalam membaca sebuah karya menyebabkan minimya sikap kritis. Hal ini menyebabkan rendahnya keterampilan meyajikan tanggapan tentang kualitas karya secara tulis. Kelas VIII F  semester genap SMP Negeri 1 Jatisrono tahun 2019/2020 mengalami hal tersebut.

Realita pembelajaran dengan rendahnya keterampilan siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kompetensi dasar 4. 12 menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll.) dalam bentuk teks ulasan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur dan unsur kebahasaan. Kondisi ini membuat guru memilih metode yang tepat yaitu resitasi. Tujuaannya meningkatkan keterampilan dalam menyajikan tanggapan tentang kualitas karya dalam bentuk tulisan pada siswa kelas VIII semester genap SMPN 1 Jatisrono tahun pelajaran 2019/2020.

Baca juga:  Asyiknya Belajar Atletik dengan Bermain

Jumanta Hamdayana, (2014 : 183) menjelaskan metode resitasi atau penugasan adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu kepada  siswa melakukan kegiatan belajar. Metode penugasan (resitasi) adalah metode penyajian bahan, dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar yang dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah, di laboratorium, di perpustkaan sekolah, dan pada lingkungan sekolah lainnya yang mendukung (Djamarah dan Zain, 2006 : 85).

Metode resitasi merupakan metode yang digunakan guru dengan memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Guna mendukung tercapainya tujuan pembelajaran kegiatan tidak harus dilakukan di kelas. Kegiatan bisa dilakukan di tempat-tempat lain lingkungan sekolah. Siswa pada akhir pembelajaran diwajibkan bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya.

iklan
Baca juga:  Atasi Degradasi Moral dengan BK

Secara umum langkah-langkah dalam metode resitasi terdiri tiga tahapan. Pertama, guru memberikan tugas. Kedua, siswa melaksanakan tugas sesuai petunjuk. Ketiga, siswa mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajari.

Aplikasi metode resitasi dalam pembejaran adalah sebagai berikut. Pada materi menyajikan tanggapan tentang karya dalam bentuk tulis. Karya yang dipilih berupa novel dengan pertimbangan tersedia banyak novel di perpustakaan sekolah. Penugasan ini dilakukan secara invidu, karena penilaian merupakan pendapat pribadi yang tidak sama antara siswa yang satu dengan yang lain.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sesuai kompetensi dasar yang dipelajari. Siswa diberi tugas meminjam novel ke perpustakaan. Siswa diberikan kebebasan memilih novel sesuai keinginan masing-masing. Siswa mengerjakan tugas dengan membaca novel terlebih dahulu. Siswa menyusun teks tanggapan terhadap novel yang dibaca dengan memperhatikan struktur teks dan aspek kebahasaan. Waktu yang diberikan di sekolah pasti tidak cukup dan tugas dilanjutkan di rumah. Pada pertemuan berikutnya siswa mempertanggungjawabkan tugasnya dengan melakukan presentasi. Siswa dan guru membuat kesimpulan. Terakhir siswa memajang hasil karya di dalam kelas.

Baca juga:  Metode Drill Tingkatkan Keterampilan Menjurnal

Tugas yang diberikan dengan tempat bervariasi di kelas, perpustakaan, dan di rumah ternyata mampu membuat karya siswa lebih maksimal. Ditambah dengan waktu yang rileks semakin memotivasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat simpulkan bahwa melalui metode resitasi mampu meningkatkan keterampilan menulis tanggapan karya dalam bentuk lisan kompetensi dasar 4.12 pada siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Jatisrono tahun pelajaran 2019/2020.

Oleh Tarmin, S.Pd.

 Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Jatisrono

iklan