SOLO – Satu lagi calon proyek pemerintah pusat yang akan dikerjakan di Kota Solo, yakni Taman Balekambang. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk merevitalisasinya menjadi pusat kebudayaan.
Taman Balekambang saat ini merupakan objek wisata di Solo. Selain dapat menikmati suasana hutan dalam kota, Taman Balekambang juga menyajikan hiburan seni budaya, yakni ketoprak dan sendratari Ramayana.
Dalam kunjungannya bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Taman Balekambang, Basuki mengaku masih dalam tahap meninjau lokasi. Peninjauan dilakukan sebagai dasar dirinya membuat desain baru Taman Balekambang.
“Perintah Pak Presiden ingin membuat pusat kebudayaan Jawa. Saya ingin menerjemahkan perintah itu. Ini yang kita cari rohnya apa,” kata Basuki di sela-sela kunjungannya di Balekambang, Sabtu (27/3).
Menurutnya, mendesain pusat kebudayaan bakal membutuhkan waktu lebih panjang. Dia pun masih harus berbicara dengan budayawan agar revitalisasi menjadi optimal.
“ini nggak gampang. Bikin jembatan dan jalan tol jauh lebih gampang. Ini budaya. Harus ada rasa, harus bicara dengan budayawan karena ngomong soal rasa,” ujar dia.
Namun sebagai gambaran, kata Basuki, Balekambang tetap akan mempertahankan kawasan terbuka hijaunya. Revitalisasi antara lain dilakukan untuk menghidupkan suasana panggung pertunjukan ketoprak dan Ramayana.
“Tidak mungkin mengubah kawasan botanical yang begitu luar biasa, ini di kota. Ini harus kita rawat betul, tapi bs kita manfaatkan sebagai pusat kebudayaan itu. Kalau ini kan sudah bisa performance ketoprak dan Ramayana, nanti kita coba revitalisasi sedikit lebih baik biar ini hidup, sebagai pusat kebudayaan,” katanya.
Terkait target pembangunan, Basuki mengatakan akan dimulai tahun depan. Anggaran pun masih belum bisa diperkirakan.
“Mungkin tahun depan kita mulai. (Anggaran) belum, nanti ada masterplannya, baru kita pelajari, saya presentasikan dulu dengan Pak Wali, kalau setuju. Karena nggak mudah bicara budaya,” ungkapnya.
Basuki juga meninjau proyek Pasar Legi, Solo. Basuki menyampaikan proyek bisa selesai dalam waktu yang lebih cepat dari target sebelumnya.
“Kontraknya sampai November 2021, tapi kalau kita lihat progresnya sekarang sudah sampai 25 persen targetnya 20 persen, bisa 5 persen lebih cepat dari rencana,” kata Basuki kepada wartawan.
Basuki menambahkan, dirinya juga sudah meminta agar proyek senilai Rp 104 miliar itu bisa lebih cepat selesai dari yang ditargetkan.
“Saya minta lebih cepat (selesai), Pak Wali minta September bisa selesai tapi ditawar Oktober selesai. Mudah-mudahan lebih cepat,” ucapnya.
Dengan progres ini, Basuki berharap, Oktober 2021 proyek Pasar Legi bisa rampung sehingga pedagang bisa secepatnya menempati.
“Jadi paling lambat ini Oktober kita selesaikan, sehingga para pedagang yang sekarang di tempat darurat bisa lebih cepat masuk lagi ke Pasar Legi,” tuturnya.(dtc/udi)