Rintis Kecamatan Tangguh Bencana, BPBD Kabupaten Semarang Beri Pelatihan First Aid

ANTISIPASI BENCANA: BPBD Kabupaten Semarang menggelar pelatihan bantuan hidup dasar (first aid) di aula Manggala Bhakti Praja Kecamatan Tuntang. FOTO: MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN– Guna meneguhkan ketahanan wilayah menangani kejadian bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang menyiapkan rintisan pembentukan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana).

Kepala Pelaksana Harian BPBD Alexander Gunawan Tribiantoro berharap para pemangku kepentingan di tingkat kecamatan dapat mengambil langkah pertama penanganan bencana dengan cepat. Sehingga dapat menekan potensi kerugian maupun korban sekecil mungkin.

“Camat dapat mengakomodir para relawan untuk berdiskusi dan mengambil langkah-langkah awal penanganan (bencana),” katanya saat menghadiri acara pelatihan bantuan hidup dasar (first aid) di aula Manggala Bhakti Praja Kecamatan Tuntang, kemarin.

Ditegaskan Alexander, Kencana nantinya akan menjadi kepanjangan tangan BPBD. Sehingga penanganan kejadian bencana akan lebih cepat, tepat dan efektif .

iklan
Baca juga:  BMKG: Waspadai Cuaca Buruk di Jateng

Pelatihan bantuan hidup dasar digelar oleh Relawan Jagaddhita Bergerak (RJB) dan Satuan Emergency Relawan Indonesia (SERI) bekerja sama dengan Pusat Krisis Kemenkes RI serta Kecamatan Tuntang. Sedikitnya 55 relawan dari berbagai komunitas di Kabupaten Semarang menjadi peserta aktif .

Camat Tuntang Aris Setyawan yang juga hadir pada acara itu berharap materi pelatihan dapat meningkatkan kompetensi para relawan menangani korban bencana.

“Pasti pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para relawan untuk ikut menangani para korban bencana,” tegasnya .

Sebelumnya, upaya antisipasi becana Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Semarang Alexander Gunawan Tribiantoro mengingatkan warga di wilayah potensi bencana untuk bersikap waspada, adanya peringatan potensi gempa bumi raksasa (megathrust).

Baca juga:  Sempat Eksodus, 107 Mahasiswa Papua Telah Kembali Lagi ke Jawa Tengah

Hal itu ditegaskannya saat penyerahan bantuan sosial kebencanaan tahap III tahun 2024 di aula Kantor BPBD di Ungaran, Rabu (18/9) lalu.

Menurutnya kondisi geografis Kabupaten Semarang menyimpan potensi bencana tanah longsor dan angin puting beliung. Sehingga dampak tidak langsung gempa megathrust bisa saja menimbulkan bencana alam di Bumi Serasi .

“Warga di wilayah berpotensi bencana harus tetap waspada. BPBD siap mendukung setiap tindak lanjut pra bencana, kedaruratan maupun paska bencana,” tegasnya .

Pada kesempatan itu diserahkan bantuan sosial kebencanaan kepada 16 warga korban kebakaran rumah dan satu korban bencana tanah longsor di Wirpgono, Banyubiru. Total bantuan senilai Rp103 juta. Selain itu juga ada dukungan bantuan dari BAZNAS dan PMI Kabupaten Semarang. (muz)

Baca juga:  Disiapkan 750 Ribu Liter Air Bersih untuk Desa Kekeringan
iklan