RME (Realistic Mathematics Education atau pembelajaran matematika nyata) merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menggunakan permasalahan realistik sebagai titik awal dalam pembelajaran matematika. Menurut Van den Heuvel-Panhuizen dan Drijvers (2014), RME adalah suatu pendekatan teori pembelajaran spesifik pada matematika yang pada awalnya dikembangkan di Belanda. Karakteristik RME adalah kaya akan situasi “realistik” sebagai bagian utama dalam proses pembelajaran.
Meskipun situasi “realistik” dalam arti situasi “dunia nyata” penting dalam RME, tetapi dalam hal ini istilah “realistik” memiliki makna yang lebih luas. Siswa dapat diberikan permasalahan yang kondisinya dapat dibayangkan (Van den Heuvel-Pahuizen:2014).
Jadi pendekatan RME merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang menggunakan masalah kontekstual, realistik, dalam kehidupan sehari-hari maupun yang dapat dibayangkan dengan baik oleh peserta didik sebagai sumber inspirasi dalam menanamkan konsep matematika.
Bagi sebagian peserta didik, matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap cukup sulit. Banyak faktor yang turut menyebabkan bahwa matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit, diantaranya adalah karakterisitik matematika yang bersifat abstrak, logis, sistematis, dan penuh dengan lambang-lambang dan rumus-rumus.
Selain itu, pengalaman belajar matematika di kelas yang kurang menyenangkan atau cenderung membosankan turut membentuk sikap negatif peserta didik terhadap pelajaran matematika. Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah atau metode tertentu saja tanpa variasi metode lain pada saat pembelajaran. Disamping itu faktor motivasi peserta didik ketika pembelajaran berlangsung, tidak memperhatikan, atau kurang konsentrasi turut mempengaruhi anggapan tersebut.
Dalam mata pelajaran matematika, materi Statistika merupakan salah satu kompetensi dasar yang diberikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Statistika adalah cabang ilmu matematika yang mempelajari tentang cara-cara pengumpulan data, pengolahan (analisis) data, penyajian data, hingga penarikan kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan. Materi Statistika yang terdapat di tingkat SMK merupakan materi Statistika Dasar.
Pada penelitian yang dilakukan penulis tentang Penerapan Model Pembelajaran RME untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Matematika materi Statistika pada Peserta Didik Kelas XI TP3RP SMK Negeri 1 Kendal menunjukkan bahwa berdasakan hasil observasi, rata-rata motivasi meningkat dari 71% pada siklus pertama menjadi 83% pada siklus kedua. Sedangkan berdasarkan hasil angket, motivasi kategori tinggi dan sangat tinggi meningkat sebanyak 73% pada siklus pertama menjadi 80% pada siklus kedua..
Dalam proses pembelajaran menggunakan model RME pada materi Statistika, peserta didik diajak untuk berperan aktif dalam proses pengumpulan data di lapangan dari fakta sesungguhnya, selanjutnya mengolah data berdasarkan pengetahuan yang telah diajarkan, menyajikan data, dan memberikan interpretasi terhadap hasil pengolahan data. Pada akhir pembelajaran peserta didik diajak untuk menarik kesimpulan tentang manfaat mempelajari materi Statistika yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Pemilihan model RME pada pembelajaran matematika materi Statistika didasari alasan karena materi yang terdapat dalam kompetensi dasar Statistika dapat dikaitkan dengan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian selain dapat merasakan langsung pembelajaran realistik dalam proses pembelajarannya, peserta didik dapat merasakan manfaat yang diperoleh setelah mempelajari materi tersebut dalam kehidupan sehari-hari, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar matematika.
Moh. Hendy Nugroho, S.Pd., M.Kom.
Guru Matematika SMK Negeri 1 Kendal
