Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran. Selain itu dengan menggunakan metode yang bervariasi, memberikan reward kepada siswa yang mendapat nilai terbaik, Disamping itu pemberian motivasi kepada siswa juga dapat membantu dalam meningkatkan pemahaman siswa. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), diperlukan juga metode yang bervariasi. Selama ini pembelajaran kebanyakan berpusat pada guru, siswa belum banyak terlibat aktif dalam pembelajaran, hal ini menyebabkan pemahaman tentang isi pembelajaran jadi bermasalah.
Dalam Pembelajaran IPS materi Jual Beli masih didominasi dengan pembelajaran konvensional yaitu belum memaksimalkan peran siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian, siswa kurang optimal dalam mengembangkan potensinya dan kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini memyebabkan siswa malas mengikuti pelajaran IPS. Bagaimana cara mengatasi agar siswa antusias dalam mengikuti pelajaran IPS untuk kelas rendah? Memperhatikan permasalahan tersebut, sudah selayaknya dalam pembelajaran IPS dilakukan suatu inovasi.
Dalam pelajaran IPS sekolah dasar kelas III materi jual beli, dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang menarik sesuai dengan karakteristik dan perkembangan anak kelas rendah. Diharapkan anak tidak hanya duduk manis mendengarkan serta membayangkan, setelah pembelajaran selesai hilang. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka metode pembelajaran yang tepat untuk materi kegiatan jual beli adalah role playing. Menurut Miftahul Huda (2014 : 208) Role playing adalah suatu cara penguasaaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
Pengembangan imajinasi penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan diri sebagai tokoh hidup atau mati. Pemain ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, bergantung pada apa yang diperankan. Melalui metode role playing siswa mencoba dapat mencoba mengeksplorasi hubungan, perasaan, sikap, nilai dan berbagai strategi pemecahan masalah antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya.
Sugihartono (2007:83) mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam pembelajaran role playing merupakan metode pembelajaran yang melibatkan unsur bermain dan memberi kebebasan pada siswa untuk bergerak aktif. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik siswa SD yang menunjukkan karakteristik pada siswa yang menonjol dari anak SD yaitu senang bermain, bergerak, bekerja dalam kelompok dan merasakan atau melakukan/memeragakan sesuatu secara langsung.
Dalam kegiatan belajar IPS materi kegiatan jual beli, siswa dibentuk menjadi kelompok- kelompok kecil yang memerankan beberapa peran. Suasana kelas dibuat seperti pasar. Siswa ada yang yang berperan menjadi penjual dan pembeli. Dengan media uang yang dibuat dari kertas atau bungkus bekas permen dan kemasan lainnya. Barang-barang yang mereka jual berupa barang yang nyata atau buatan yang dapat mereka peroleh dengan mudah di sekitar mereka. Dalam permainan ini siswa dapat merasakan proses kegiatan jual beli secara langsung. Setelah siswa bermain peran, siswa akan berdiskusi mengenai peran yang baru saja dimainkan dan menyimpulkan materi pelajaran. Dengan demikian siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran kegiatan jual beli, baik jual beli yang ada di lingkungan rumah maupun sekolah.
Penggunaan metode role playing menjadikan siswa lebih berminat dan antusias dalam proses pembelajaran. Tingkat pemahaman siswa lebih baik, serta kemampuan mengemukakan pendapat dan saran juga menjadi lebih baik. Dengan pembelajaran yang melibatkan siswa ini tingkat belajar akan lebih meningkat.
Anita Irmawati,S.Pd
Guru SD Negeri Prangkokan Temanggung