Role Playing Tingkatkan Pemahaman Matematika

Ida Lestari S.Pd Guru SD Negeri Kebondalem Bejen Temanggung
Ida Lestari S.Pd Guru SD Negeri Kebondalem Bejen Temanggung

Materi tentang uang dalam mata pelajaran matematika di SD merupakan salah satu materi yang sulit dipahami siswa. Dalam kegiatan sehari-hari, siswa sudah mengenal uang, bahkan ada yang sudah bisa membelajakannya sendiri, untuk jajan misalnya. Pembelajaran matematika pada soal cerita pemecahan masalah tentang uang, siswa kadang belum bisa menghitung uang dalam permasalahan pada soal yang diberikan tersebut yang tertulis dalam bentuk angka, bukan dalam bentuk uang. Padahal di sisi lain, kegiatan sehari-hari mereka selalu berhubungan dengan uang. Entah untuk jajan atau pun hal lain. Berarti, mereka mengetahui Uang tapi belum memahami apa itu uang.

Kondisi tersebut juga terjadi di SD Negeri Kebondalem, Bejen, Temangggung, khususnya di kelas III. Lalu bagaimana cara mengatasi permasalah pembelajaran tersebut? Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus menggunakan media, metode ataupun strategi yang tepat agar dapat menambah pemahaman siswa tentang materi Uang, dengan suasana pembelajaran yang PAIKEM (pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) agar siswa tidak merasa cepat jenuh dan malas.

Baca juga:  Quizizz Tingkatkan Semangat Belajar Sosiologi

Untuk menciptakan pembelajaran PAIKEM dalam materi Uang, salah satu metode yang dapat diterapkan yaitu dengan metode Role Playing atau bermain peran. Menurut Oktaviani (2008: ….) menyatakan lima pengertian bermain, salah satunya yaitu melibatkan peran aktif keikutsertaan anak. Demikian juga yang disampaikan Santrock (1995: 272) menyatakan bermain peran (role play) ialah suatu kegiatan yang menyenangkan. Dua pernyataan di atas sesuai dengan pembelajaran PAIKEM dengan metode Role Playing dalam materi Uang yaitu lpembelajran yang lebih menekankan pada kegiatan pembelajran yang aktif dan menyenangkan..

Metode Role Playing dalam materi uang, dapat diterapkan misalnya melalui bermain jual beli antar siswa atau antar kelompok siswa. Siswa belajar secara aktif dalam memainkan perannya sebagai penjual dan pembeli secara bergantian. Setiap siswa harus pernah berperan menjadi penjual, dan pada kegiatan selanjutnya bergantian menjadi pembeli. Satu kelompok berperan sebagai penjual, dan satu kelompok lain bermain menjadi pembeli. Contoh barang yang dapat digunakan adalah barang-barang yang sering ditemui di sekitar siswa sehari-hari, misalnya alat tulis, makanan ringan dan lain-lain. Untuk alat tukar yang digunakan, bisa menggunakan foto copy dari uang asli. Baik yang berupa uang logam, maupun uang kertas dengan berbagai pecahan. Seperti : Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000 dan seterusnya, dan Rp 100, Rp 200, Rp 500 dan Rp 1.000. Penggunaan foto copy dari uang asli dipandang lebih aman dan diharapkan siswa seakan seperti benar-benar melakukan jual-beli menggunakan uang asli. Selanjutnya, kelas disetting seperti tempat jual beli, misalnya seperti koperasi sekolah yang menyediakan berbagai alat tulis dan alat sekolah ataupun barang lain. Ini dimaksudkan agar bisa mengetahui, di mana tempat manjedi seorang penjual dan tempat orang yang menjadi pembeli.


Baca juga:  Belajar Perkalian Pembagian dengan “Kapal Bali”

Jadi dalam metode Role Playing ini melibatkan siswa belajar secara aktif dalam memainkan perannya, sehingga siswa mampu berinovasi dengan kelompoknya secara kreatif. Pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dari segi waktu, proses dan hasilnya, serta diharapkan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan, tidak menjenuhkan siswa. Hasil akhir dari proses pembelajaran ini, siswa bukan hanya mengetahui tentang Uang saja, tapi juga memahami tentang Uang. Baik dari fungsi, manfaat dan cara menggunakannya dengan bijak, sehingga mampu menerapka pembelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

Ida Lestari S.Pd
Guru SD Negeri Kebondalem Bejen Temanggung