JATENGPOS.CO.ID, UNGARAN – Pelayanan yang diberikan Unit Pelayanan Pendapatan Daerah (UPPD) Kabupaten Semarang (Samsat Ungaran, red) terhadap masyarakat mendapat predikat terbaik tingkat provinsi Jawa Tengah. Atas prestasi tersebut dalam waktu dekat ini Samsat Kabupaten Semarang akan dinilai oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) mengikuti lomba pelayanan Samsat tingkat Nasional mewakili provinsi Jawa Tengah.
Kepala UPPD Kabupaten Semarang, Noor Hadi mengatakan, kesempatan menjadi wakil provinsi ini akan dimaksimalkan dengan memberikan pelayanan yang lebih baik. Noor Hadi semakin termotivasi untuk menjadikan Samsat yang dipimpinannya semakin dipercaya dalam hal memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Diharapkan pencapaian pendapatan daerah dari pajak yang dibayarkan para wajib pajak kendaraan bermotor (PKB) juga akan semakin meningkat. Begitu juga pendapatan dari pembayaran pengurusan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).
“Kita bersyukur prestasi yang kita raih luar biasa, tidak hanya dalam hal pelayanan terhadap para wajib pajak kendaraan bermotor. Lebih-lebih pencapaian pendapatan dari pembayaran PKB dan BBNKB tahun kemarin (2017, red) mengalami kenaikan, begitu juga pencapaian tahun ini juga ada kenaikkan,” ujarnya kepada Jateng Pos, akhir pekan kemarin.
Noor Hadi mengatakan ia sangat berterima kasih kepada pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan apresiasi Samsat Kabupaten Semarang untuk maju ke tingkat nasional. Pencapaian yang diraih tidak lepas dari kerja keras bersama jajaran dan staf Samsat.
“Program untuk percepatan pelayanan pembayaran pajak kita mengadakan kunjung door to door ke rumah wajib PKB yang belum membayar untuk mengingatkan sekaligus mendata keberadaan kendaraannya. Ada juga yang kita surati untuk mengingatkan mereka. Selain itu kita melibatkan unsur masyarakat seperti karang taruna, perangkat desa, anggota Koramil, Kodim dan lain-lainnya untuk kita titipi surat berisi mengingatkan kepada wajib pajak yang belum membayar di wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.
Prolehan pendapatan yang diraih, lanjut Noor Hadi, memang di atas rata-rata. Terlihat pendapatan PKB di tahun 2017 dari target Rp 150 miliar mampu mencapai sebesar Rp 220 miliar lebih. Sedangkan pendapatan dari BBNKB ditargetkan sebesar Rp 98 miliar mampu mencapai Rp 99 miliar lebih.
Tahun ini untuk terus memacu pertumbuhan target dinaikkan untuk PKB sebesar Rp 124.888.450,- dan target BBNKB sebesar Rp 100.354.040. Hingga saat ini perolehan pendapatan cukup menggembirakan. Tercatat sampai tanggal 22 Mei 2018 lalu pendapatan PKB sudah mencapai Rp 52.557.153.500,- atau sebesar 42,08 persen, sedangkan pendapatan BBNKB mencapai sebesar Rp 44.157.996.500,- atau 45,00 persen.
“Prosentase pendapatan BBNKB memang lebih tinggi dibandingkan PKB, karena target pendapatannya lebih kecil dari PKB. Kalau perolehan pendapatan tentu lebih banyak PKB,” jelas Noor Hadi.
Dihitung dari besaran perolehan pendapatan saat ini, menurut Noor Hadi terjadi pertumbuhan yang signifikan yakni sebesar 4,55 persen. Ekpektasinya lebih bagus dibandingkan tahun lalu. Hitung-hitungannya Noor Hadi jelaskan, saat ini bulan Mei belum habis maka untuk meraih target 45 persen hingga akhir bulan ini akan mudah.
“Kita baru masuk di bulan kelima itupun belum habis. Insya Allah kita optimis bulan ini kita mampu menutup target 45 persen, sehingga menutup target di bulan-bulan ke depan akan semakin mudah tercapai. Kita sangat bersyukur dengan pencapai ini,” tandasnya. (muz/biz)