Scramble Tingkatkan Kompetensi Belajar Mulok Dawet Ayu Banjarnegara

Anni Sofiarakhman, S.Pd.SD

               Situasi seperti sekarang ini penulis dalam mengajar Mulok Dawet Ayu Banjarnegara masih menggunakan metode ceramah. Dalam menyampaikan penjelasan Lembar Kegiatan Mingguan Belajar Di Rumah (BDR) kepada wali murid juga menggunakan ceramah. Ceramah adalah andalan saya dalam menyampaikan materi. Akibatnya kompetensi siswa terhadap mata pelajaran Mulok Dawet Ayu Banjarnegara sangat rendah. Dibuktikan dengan nilai yang diperoleh siswa belum sesuai dengan apa yang diharapkan.Sebagian besar siswa mendapat nilai di bawah ketuntasan belajar. Rendahnya nilai ulangan Mulok Dawet Ayu Banjarnegara dapat diketahui bahwa kelas satu SD Negeri 4 Merden ada siswa yang mendapatkan nilai rata-rata di bawah tujuh puluh. Sedangkan yang mendapat nilai di atas tujuh puluh hanya delapan siswa. Hal tersebut menunjukan rendahnya nilai mata pelajaran Mulok Dawet Ayu Banjarnegara sebagai akibat kurangnya kompetensi siswa.

             Faktor rendahnya kompetensi siswa terhadapmata pelajaran Mulok Dawet Ayu Banjarnegara disebabkan karena: Satu pembelajaran kurang menarik. Dua pembelajaran hanya satu arah yaitu kurang melibatkan siswa secara aktif. Tiga guru tidak menggunakan alat peraga.Untuk mengetahui peningkatan kompetensi siswa terhadap mata pelajaran Mulok Dawet Ayu Banjarnegara penulis menggunakan model pembelajaran Scramble. Dengan menggunakan model pembelajaran Scramble diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya kompetensi siswa terhadap mata pelajaran Mulok Dawet Ayu Banjarnegara.

Baca juga:  Spiritual Teaching Obat Mujarab Generasi Baper

             Kelas satu SD Negeri  4 Merden Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara, Semester satu. Mulok Dawet Ayu Banjarnegara materi pokok Bahan-bahan Dawet Ayu Banjarnegara. Tugas Belajar Di Rumah (BDR) Minggu ke empat tahun pelajaran dua ribu dua puluh satu, dua ribu dua puluh dua.

            Scramble adalah salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktifitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.Soeparno (1998:60).Sesuai dengan sifat jawabanya menurut Patty (2015:1-2) model pembelajaran Scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk yakni : Satu Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusuri kata-kata dan huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna misalnya: tpeain = petani, kberjae = bekerja. Dua Scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. Bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Contohnya pergi-aku-bus-ke-naik-Bandung = aku pergi ke Bandung naik bus.Tiga Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis dan bermakna. Harjasurjana dan Mulyati dan Rahayu (2007) “Mengemukakan bahwa istilah “Scramble” dipinjam dari bahasa Inggris yang berarti perbuatan, pertarungan, perjuangan. Istilah ini digunakan untuk sejenis permainan kata, dimana permainan menyusun huruf-huruf yang telah diacak susunannya menjadi suatu kata yang tepat. Departemen Pendidikan Nasional Model-model Pembelajaran  yang Efektif,” Scramble” media: Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Buat jawaban yang diacak hurufnya. Lankah-langkah: Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. Membagikan lembar kerja sesuai contoh.

iklan
Baca juga:  PPKn Tumbuhkembangkan Jiwa Nasionalisme Anak

             Langkah-langkah pembelajaran Scramble menurut Hanafiah dan Suhana (2009:53) sebagai berikut : Pertama Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan indicator pembelajaran. Kedua buat jawaban yang diacak hurufnya. Ketiga guru menyajikan materi sesuai TPK. Keempat membagikan lembar kerja sesuai contoh.

             Berdasarkan penjelasan tersebut model pembelajaran Scramble merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peranan model pembelajaran Scramble yaitu sebagai alat untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan lebih bermakna. Semoga pembelajaran model Scramble ini bias diterapkan di sekolah-sekolah yang lain.Semoga bermanfaat buat teman-teman semua.

 

Oleh:

Anni Sofiarakhman, S.Pd.SD

SD Negeri 4 Merden

Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara

iklan