” SEL “ Tingkatkan Pola Pikir Analisis Peserta Didik SMA pada Kegiatan P5

Sumardi, S.Pd

 Apa itu SEL?. Bagaimana SEL dapat meningkatkan pola pikir analisis pada peserta didik SMA pada kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)?. SEL (Social Emotional Learning ) adalah merupakan suatu proses yang dipelajari agar seseorang dapat memperbaiki dan mengatur emosi, peduli dengan orang lain, membuat keputusan yang baik, berperilaku dengan penuh tanggung jawab, mengembangkan hubungan yang positif dan mencegah adanya kebiasaan negative (Zins at al., 2007). Program SEL yang  diterapkan melalui instruksi yang dapat membangun peserta didik mengenali dan mengontrol emosinya, mengapresiasi pandangan orang lain, mendukung  tujuan positif, membuat keputusan yang bertanggung jawab, dan  mengendalikan situasi interpersonal (Merrel at al.,2010). Pendekatan SEL pada kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kelas X Semester Gasal Tahun Pelajaran 2022/2023 bertema Aksi dan Kampanye Penyelamatan Iklim Global.

            Sebelum pelaksanaan kegiatan P5, terlebih dahulu fasilitator memberikan materi pengantar untuk mengarahkan  peserta didik dalam memahami tema P5 dengan memutar video tentang permasalahan iklim global. Setelah melihat tayangan video peserta didik diberikan pertanyaan – pertanyaan pemantik, seperti apa yang kalian lihat?, apa yang kalian rasakan?, apa yang kalian pikirkan?, dan apa yang akan kalian lakukan setelah melihat tayangan tersebut. Untuk memperkuat pemahaman materi penyelamatan iklim gobal, fasilitator memberikan waktu kepada peserta didik yang terbagi dalam kelompok (7 orang) untuk membuka link artikel/jurnal ilmiah yang telah dibagikan ke setiap kelompok melalui WhatsApp Group, kemudian guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mempelajari dan menganalisis isi dari artikel tersebut. Judul artikel setiap kelompok berbeda antara lain: Menekan Laju Pemanasan Global, Hujan Asam, Pengurangan Sampah Plastik, Gletser Gunung Everest Mencair, Nepal Relokasi Kamp Pendakian, Bahan Bakar Fosil, Peduli Lingkungan.

Baca juga:  Pengaruh Permainan Tradisional Lompat Karet Terhadap Olahraga Lompat Tinggi

            Setelah melihat tayangan video, mempelajari dan  menganalisis artikel tentang upaya penyelamatan iklim global, langkah selanjutnya peserta didik membuat resume materi. Untuk mempermudah pemahaman materi peserta didik membuat Mind Mapping (peta pikir), dan berdiskusi di dalam kelompoknya untuk merancang konsep produk yang akan dibuat, dengan terlebih dahulu mempersiapkan properti, tempat atau lokasi untuk pembuatan produk. Langkah berikutnya peserta didik berdiskusi untuk merancang ide, membuat scenario, dan mendalami peran terkait produk video layanan masyarakat.

            Tahapan berikutnya yaitu membagi link video ke kelompok lain untuk mendapatkan tanggapan, presentasi video hasil tanggapan, dan memperbaiki video. Terakhir, melakukan presentasi  dan membuat resume pendapat tentang hasil akhir video yang sudah diperbaiki, serta membuat laporan. Dari rangkaian kegiatan P5 ini terlihat bahwa pendekatan SEL melatih kepekaan, empati, dan pola pikir analisis serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik dalam melihat fenomena alam berkaitan dengan upaya penyelamatan iklim global, melalui partisipasi pembuatan video layanan masyarakat.

iklan
Baca juga:  Ungkapkan Makna Monolog dalam bentuk Procedure

            Hal ini sejalan dengan pendapat Greenberg bahwa pendekatan SEL terbukti membawa pengaruh positif terhadap peserta didik. SEL dapat mencegah masalah-masalah yang terjadi pada masa perkembangan peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian peserta didik yang megikuti program SEL menujukkan peningkatan pada aspek kehidupan pribadi, sosial dan akademik. Pendekatan SEL meningkatkan pola pikir analisis peserta didik dalam memahami permasalahan  lingkungan secara luas maupun di lingkungan sekitar peserta didik termasuk sekolah. SEL sebagai elemen kritis untuk mengarahkan siswa dalam konteks pembelajaran sosial dan emosional yang efektif dan membantu sekolah untuk menciptakan lingkungan yang positif dan kondusif untuk belajar (Zins at al., 2007).

 

Baca juga:  Dilema Program Digitalisasi Sekolah dari Dana Bos Afirmasi dan Bos Kinerja

Oleh:

Sumardi, S.Pd

Guru Biologi SMA Muhammadiyah Wonosobo

iklan