Selfi, Tingkatkan Hasil Belajar Praktik Over Houl Mesin

Djoko Suwarto, S.Pd, M.Si Guru Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 PatiDjoko Suwarto, S.Pd, M.Si Guru Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Pati
Djoko Suwarto, S.Pd, M.Si Guru Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Pati

Salah satu proses pembelajaran di SMK paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan yaitu  praktik over houl Mesin, pada tahun pelajaran 2017/2018 masih rendah. Dalam  proses praktik overhoul mesin untuk  meningkatkan kemampuan psikomotorik/skill memerlukan waktu yang lama karena pekerjaan yang dilakukan sangat banyak. Setiap selesai praktik siswa diwajibkan membuat laporan  yang berguna untuk mengingat kembali proses praktik  sebagai dokumentasi bahan belajar.

Selfi dalam penelitian ini yang dimaksud adalah mengambil foto diri sendiri dan atau media  praktik menggunakan handphone digunakan sebagai bahan/data laporan praktik.

 Praktik overhoul mesin meliputi membongkar, mengukur, memeriksa, menganalisa dan menentukan kerusakan Komponen komponen mekanisme mesin,sistem pelumasan, sistem pendinginan, pemasangan mekanisme mesin dan ujicoba/menghidupkan mesin.

Penelitian ini  dilaksanakan selama 3 (bulan) bulan yaitu pada bulan Agustus sampai dengan  Oktober tahun 2018 tepatnya pada semester gasal  tahun pelajaran 2018/2019.  Penelitian ini dilakukan di Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Pati siswa kelas XII TKR dengan jumlah siswa 60 Orang.


Baca juga:  Dongkrak Nilai Berhitung dengan Biji - Bijian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, Siklus 1 membentuk 2 kelompok praktik setiap kelas jumlah kelas 3 jumlah siswa 30, pengambilan data praktik  dengan lembar kerja. Siklus 2 membentuk  kelompok yang sama dengan siklus 1 dengan pengambilan data menggunakan handphone untuk selfi/memfoto benda praktik sebagai data bahan laporan praktik,  dimana pada masing-masing siklus terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi (reflecting).

Dengan menerapkan selfi akan memberikan keuntungan  kepada peserta didik dalam pengambilan data praktik lebih jelas , lengkap, mudah, cepat dan valid. Data praktik akan mempengaruhi kualitas pembuatan laporan praktik yang menyajikan data, gambar yang lebih nyata dan baik..

Baca juga:  Teknik Terapi Bermain untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri melalui Layanan Konseling Kelompok

Dalam proses pembelajaran praktik  pada siklus 1 masih ada kelemahan,  masih ada beberapa siswa yang tidak mencatat data-data praktik dengan lengkap, menggambar data praktik memerlukan waktu yang lebih lama, sehingga pada waktu membuat laporan praktik kurang didukung data-data yang valid. Hasil siklus I, laporan praktik nilai rata-rata  70, tes tertulis hanya 50% atau 15 siswa yang mencapai KKM dan Tes Praktik hanya 30% atau 10  Siswa. Hal ini membuktikan bahwa ketuntasan masih kurang dari indikator kerja yaitu dengan KKM 80%.

Pada proses pembelajaran siklus II secara umum dapat berlangsung lebih baik, dalam arti fase-fasenya dapat berjalan secara urut, tepat dan efektif seperti yang direncanakan. Pada waktu praktik siswa boleh memanfaatkan handphone untuk selfi/memfoto untuk pengambilan data-data pada waktu praktik membuat motivasi dan suasana pembelajaran praktik lebih menyenangkan. Hasil evaluasi pada siklus II juga dinyatakan meningkat dari siklus I. Pada siklus II  laporan praktik nilai rata-rata 85, tes tertulis  90 % atau 27siswa yang mencapai KKM dan Tes Praktik  100 % atau 30siswa.

Baca juga:  Penerapan Pendidikan Moral Sedini Mungkin

Dalam penelitian yang dilakukan, hasil yang dicapai mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II laporan praktik nilai rata-rata 70 menjadi 85, nilai tes tertulis 50% menjadi 90% meningkat 40% dan nilai tes praktik yang kompeten 30 %  menjadi 100%. Meningkat 70%.

Djoko Suwarto, S.Pd, M.Si

Guru Teknik Kendaraan Ringan

SMK Negeri 2 Pati