32.2 C
Semarang
Senin, 7 Juli 2025

Penanganan Abrasi di Kawasan Pesisir Sayung Butuh Campur Tangan Pusat Penghasilan Petambak Ikan Berkurang

JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Bencana abrasi dan rob di pesisir Sayung harus melibatkan pemerintah pusat. Pemkab Demak sendiri sulit menangani masalah tersebut sebab kemampuan anggaran sangat terbatas.  Kepala Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Zamroni mengatakan, butuh sinergitas dan campur tangan pemerintah pusat.

Menurutnya, pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang akan  difungsikan sebagai tembok laut juga harus dipercepat realisasinya. Jalan poros kabupaten dan antara desa juga harus dibangun secara bersama sama. Jika tidak demikian, maka penanganan rob akan sulit dilakukan.

Kepala Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Zamroni menegaskan hal itu dihadapan rombongan Ketua DPRD Demak  Fahrudin Bisri Slamet, Wakil Ketua Masykuri dan Ketua Komisi Tatiek Soelistijani saat meninjau kawasan terdampak rob di Desa Sriwulan dan Desa Bedono, Kecamatan Sayung.

Baca juga:  Bunda Literasi Kabupaten Semarang Dongkrak Indeks Gemar Baca

“Penanganan rob di Sayung ini perlu sinergitas antara Pemkab Demak, Pemprov Jateng dan Pemerintah Pusat. Pembangunan jalan tol Semarang-Demak sampai sekarang juga belum terwujud di wilayah Sayung ini,”ujar Zamroni.

Menurutnya, warga sudah bertahun tahun rumahnya direndam rob hingga berlomba lomba meninggikan rumah dan jalan.

“Tabungan warga habis terus hanya untuk menanggulangi rob secara swadaya,”katanya.

Ketua DPRD Demak, Fahrudin Bisri Slamet menegaskan,  penanganan dampak rob dilakukan dengan mengambil langkah jangka pendek dan jangka panjang.

“Jangka pendek, perlu bantuan logistik untuk warga. Untuk jangka panjang, maka butuh pembangunan infrastruktur jalan. Untuk pintu air juga dilakukan. Kita koordinasikan dengan instansi terkait,”ujar Slamet.

Kabid Budidaya dan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Pemkab Demak, Sulchan mengatakan, adanya abrasi dan rob diakui turut mengurangi kesejahteraan petani tambak dan nelayan di kawasan pesisir Sayung. Sebab, banyak tambak yang kena abrasi sehingga penghasilan tidak menentu.

Baca juga:  Dinkes Kabupaten Semarang Pantau Peredaran 'Sirup Maut', Lima Produk Obat Disisihkan

“Tambak tidak bisa ditaburi ikan sebagaimana yang diharapkan, “ujarnya.

Karena itu, perlu adanya penanganan serius terhadap dampak abrasi tersebut.(*)

TERKINI

Rekomendasi

Lainnya