JATENGPOS.CO.ID, DEMAK – Pemkab Demak gencar mengembangkan kawasan pesisir menjadi tujuan wisata. Ini seperti yang dikembangkan di pesisir Kecamatan Wedung. Wisata mangrove terintegrasi kini bisa dinikmati di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung. Namanya rumah edukasi silvofishery atau disingkat (reduksi).
Reduksi didirikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Demak sejak Januari 2016 dengan konsentrasi rehablitasi hutan mangrove. Kawasan pesisir seluas 1 hektare yang sebelumnya rusak, kini menjadi hutan mangrove yang tumbuh lebat. Sebanyak 127 ribu batang mangrove tumbuh berkembang dan kini menjadi pusat edukasi serta tujuan wisata.
Kabid Budidaya dan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Pemkab Demak, Sulchan mengapresiasi wisata mangrove yang dikembangkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Demak. Menurutnya, hutan mangrove yang telah tumbuh lebat dapat dijadikan kawasan konservasi untuk menunjang pengembangan wilayah wisata mangrove.
“Tinggal bagaimana merawatnya,”katanya.
Kepala Markas PMI Demak, Ade Heriyanto mengungkapkan, melalui rumah edukasi itu, pihaknya melakukan berbagai upaya pemberdayaan pada masyarakat sekitar dengan program program pendukung. Misalnya, program pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Melalui program itu, warga dibina dan dilatih untuk mencari penghasilan alternatif selain tetap berusaha dibidang perikanan, yakni mencari kerang laut.
“Sebelum berdiri reduksi ini, sudah dikaji secara mendalam oleh tim ahli dari IPB termasuk merancang tentang konsep wisata mangrove tersebut. Dalam perkembangannya, lalu berdirilah Reduksi itu,”katanya.
Menurutnya, banyak elemen masyarakat yang belajar mangrove dikawasan pesisir Kedungmutih itu. (*)