spot_img
27.4 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

Miris, Mantan Pemain Bola Ini Minta Bantuan Makan dan Nunggak Sewa

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Sedih dan pilu. Itulah yang dialami mantan pemain PSIS Semarang, Budiyono Sutikno. Mantan striker tim sepak bola kebanggaan orang Semarang itu kini hidup di rumah susun.

Padahal tahun 90 an pernah menjadi top scorer 11 gol.  Budiyono pencetak gol terbanyak pada liga Dunhil atau Ligina 1. Membawa nama harum PSIS Semarang.

Namun sekarang, kondisinya sangat mengenaskan. Dia tinggal di Rusun Kudu Semarang, blok E lantai 4. Ruang tamunya tidak ada meja dan kursi. Tidak ada tikar. Kamar tidurnya juga tidak ada kasur. Tembok pembatas kamar jebol. Penutup jendela kain seadanya.

“Saya harus hidup seperti ini karena sudah tidak punya apa-apa,”kata Budiyono lirih, saat ditemui Jateng Pos, Kamis, 26 Oktober 2023.

Sudah hidup serba kekurangan, kini  Budiyono tua sakit-sakitan. Matanya katarak. Hidungnya pecah. Tangan dan lakinya luka-luka diabet.  Istrinya yang selama ini menjadi tulang punggung, sekarang kena stroke. Dua anaknya laki-laki, satunya gangguan mental.

“Tinggal satu anak saya yang sehat, tiap hari cari rosok untuk beli beras,”kata Budoyono sambil meneteskan air mata.

Baca juga:  Buruh Kepung Gubernuran, Tolak Tapera juga Tolak UKT Mahal
SEDIH: Budiyono Sutikno, yang kini sakit-sakitan hidup di rumah susun. Foto: bejansyahidan/jatengpos

Mantan atlit bola yang pernah masuk Timnas Yunior dan memperkuat PSIS dua tahun itu melanjutkan, kisah kelam hidupnya bermula ketika dia habis kontrak dengan Pupuk Kaltim tahun 1996. Setelah memperkuat PSIS di Ligina 1 tahun 1993-1995, Budiyono pindah ke Kaltim. Sempat menorehkan 11 gol juga. Tetapi tidak diperpanjang karena mulai sakit.

“Sejak itu saya pulang ke Semarang. Karena makin memburuk, saya ditinggal istri pertama saya, bahkan rumah dan mobil dijual semua. Saya pulang ke rumah ibu saya tidak membawa apa-apa,”jelasnya.

Dalam kondisi sudah tidak produktif dan sakit, Budiyono menikah lagi hingga dikarunia dua anak hingga sekarang.

“Alhamdulilah, istri yang sekarang mau menerimah saya apa adanya, meskipun hidup susah seperti ini,”imbuhnya.

Pemain penyerang (striker PSIS) yang dulunya ganteng ini menjelaskan, kini hidungnya pesek (mendesak ke dalam).  Pecah akibat disikut pemain lain. Dulunya tidak terasa. Tapi lama-lama bermasalah. “Kata dokter tulang hidung bolong atau pecah, sehingga daging mendesak ke dalam. Ini kalau bicara jadi sulit bernafas dam bersin terus,”kata pria yang kini kurus kering.

SEDIH: Budiyono Sutikno, yang kini sakit-sakitan hidup di rumah susun. Foto: bejansyahidan/jatengpos

Sementara mata kirinya katarak. Jari tangan dan kaki luka-luka akibat sakit gula. “Ini butuh operasi mata dan hidung supaya saya bisa normal dan bernafas lega. Tapi sudah tidak punya apa-apa. Saya ga pernah minta bantuan, saya selama ini pilih diam,”imbuhnya lagi.

Baca juga:  Peringati Hari Lingkungan Hidup, Iswar Ajak Warga Semarang Lebih Peduli Lingkungan

Menurut Budiyono, masa kelam mantan atlit seperti dirinya sangat banyak. Karena itu dia berharap pemerintah benar-benar mau memikirkan nasibnya. “Dulu kami mengharumkan nama bangsa, nama kota kita, sekarang pada hidup susah dan sakit-sakitan. Mbok yao kita dipikirkan. Minimal untuk makan sehari-hari karena sudah pada tidak bisa bekerja.”

Budiyono mengaku, sebelum hidup di rumah susun, dia pernah mengontrak rumah. Tetapi akhirnya sewa di rusun yang lebih murah. Per bulan Rp 90 ribu. Fasilitas satu ruang tamu, satu kamar, dapur kecil, dan kamar mandi.

“Dulu waktu istri masih bisa kerja sebagai pembantu rumah tangga, kami masih bisa bayar sewa, tapi sudah 25 bulan ini saya ga mampu bayar karena isteri juga struk, akhirnya kamar saya mau disegel. Itu sudah ditempel peringatan. Tapi mau bayar pakai apa? Saya hanya pasrah,”tutupnya. (jan)

spot_img

TERKINI