spot_img
28.8 C
Semarang
Sabtu, 28 Juni 2025
spot_img

BKKBN Targetkan Penurunan Stanting Hingga 14 Persen Di Tahun 2024

JATENGPOS.CO.ID,  SEMARANG – BKKBN RI menggelar kegiatan konsolidasi yang diikuti seluru perwakilan BKKBN se-Indonesia, selama 3 hari di MG Setos Hotel Semarang, Kamis (22/2) malam.

Kegiatan konsolidasi tersebut, mengusung tema Konsolidasi Program Dukungan Manajemen Nasional Dalam Percepatan Capaian Bangga Kencana dan Penurunan Stunting Tahun Anggaran 2024.

Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, secara langsung membuka kegiatan berskala nasional yang juga dihadiri oleh Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Dikatakan Hasto kegiatan konsolidasi itu, sebagai indikator kinerja yang dinilai, seperti reformasi birokrasi hingga kearsipan dan berharap pegawai BKKBN bisa menyiapkan perencanaan yang matang untuk memperbaiki kinerja di awal 2024.

“Karena banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan dokumen-dokumen yang harus dikerjakan,” ujarnya, usai kegiatan.

Baca juga:  Lima Provinsi Ini Bakal jadi Uji Coba MyPertamina untuk Pembelian Pertalite dan Solar

Hasto berharap pekerjaan atau dokumen yang biasanya diselesaikan lama, bisa dikerjakan dan rampung dalam beberapa hari.

“Kegiatan ini juga fokus pada penurunan angka stunting dengan target 14 persen dan untuk mencapi itu dibutuhkan kerja keras,” tandasnya.

Selain itu pelayanan alat kontrasepsi dari pandemi hingga kini masih 11 persen.

“Target kami bisa 7 persen, lalu pengguna alat kontrasepsi modern dengan target 62 persen. Beberapa indikator tersebut harus kami kejar,” imbub Hasto.

Tak hanya itu, kinerja-kinerja yang sifatnya administratif juga Hasto tekanan pada kegiatan yang dipusatkan di Kota Semarang tersebut.

Ia juga menerangkan prevelensi rate modern kontrasepsi di Indonesia kini mencapai 60,5 persen. Hal tersebut naik ketimbang saat pandemi dengan angka 57 persen. Artinya pasangan usia subur yang mengikuti KB kini mencapai 60,5 persen.

Baca juga:  Polisi Tetapkan 10 Tersangka Kasino Beromset Milliaran Per Hari di Semarang

BKKBN punya indeks terbaru yaitu indeks pembangunan keluarga atau Imbaga. Di mana target indeks tersebut di atas 60 dan kini angka indeks tersebut mencapai 61. (ucl)

spot_img

TERKINI