spot_img
32.1 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

UNDIP dan Tim AMPSR RS Dr Kariadi Dampingi Tingkatkan Kemampuan Audit Kematian Ibu dan Bayi di RS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Bertempat di Hotel MG Setos Semarang (4/3), Pusat Penelitian Kesehatan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) Universitas Diponegoro bekerjasama dengan UNICEF Indonesia dan Tim AMPSR RSUP Dr Kariadi Semarang memberikan pendampingan pada tim pengkaji kematian ibu dan bayi  di Rumah Sakit (RS) Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pekalongan.

Pendampingan tersebut dilaksanakan dalam rangka Penguatan Strategi Penurunan Kasus Kematian Ibu dan Anak melalui Audit Kematian dan Rekomendasi dari Aplikasi Maternal Perinatal Death Notification (MPDN).

Kedua kabupaten tersebut pada tahun 2022-2023 menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) yang meningkat, walaupun dilihat dari jumlah kasus terdapat penurunan. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, pelaksanaan audit kematian dan rekomendasi yang diberikan oleh RS dapat dilakukan secara ”SMART-(Specific, Measurable,Appropriate, Relevant, Time bound) dengan pedoman Audit Maternal Perinatal Surveilans Respon (AMPSR) yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Kegiatan diikuti oleh perwakilan tim pengkaji kematian maternal dan perinatal di seluruh RS.

Baca juga:  Pebalap Astra Honda, Veda Ega Bertemu Presiden RI

Kegiatan yang diinisiasi Puslitkes LPPM UNDIP bersama UNICEF Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang penyebab kematian serta menghasilkan rekomendasi konkret untuk perbaikan sistem kesehatan maternal dan perinatal.

Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes sebagai PIC kegiatan pendampingan AMPSR dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam audit kasus kematian maternal perinatal/neonatal yang terjadi dan atau tercatat di aplikasi MPDN serta pembuatan rekomendasi respon melalui pendekatan “SMART”. Rekomendasi ini nantinya dapat digunakan baik di lingkup RS maupun Kabupaten/ Kota sebagai wujud mutu pelayanan di RS.

Narasumber dari RSUP dr. Kariadi Semarang. Tim AMP-SR rumah sakit ini berbagi pengalaman Pelaksanaan AMP-SR dan teknik audit dan rekomendasi dalam upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi. RSUP dr. Kariadi menugaskan TIM Mutu RS dan TIM AMPSR.

Acara diawali dengan paparan analisis situasi kasus kematian maternal dan perinatal dan pemanfaatan aplikasi MPDN untuk AMPSR dari masing-masing kabupaten, kemudian dilanjutkan pendampingan audit kasus kematian, rekomendasi melalui pendekatan SMART oleh dr. Arsita Eka Rini, M.Si, Med, SpA(K) pada kelompok perinatal dan dr. Putri Sekar Wiyati, Sp.OG(K) pada kelompok maternal. Kedua narasumber didampingi oleh tim dari LPPM Undip (Farid Agushybana,SKM,DEA,PhD dan Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes).

Baca juga:  Kepala Desa Sayung Berharap Tol Semarang-Demak Segera Selesai

”Pemahaman tentang cara menentukan penyebab kematian dengan tahap-tahap yang dijelaskan oleh narasumber dapat menerbitkan rekomendasi yang sesuai disamping peran dokter spesialis dalam Tim AMPSR” kata salah salah satu peserta dari Kabupaten Pekalongan.  Peserta lain dari Kabupaten Grobogan menyatakan ”Semua RS yang melaksanakan AMPSR dengan benar dapat meringankan tugas dinas kabupaten dalam pelaksanaan AMPSR dan rekomendasi secara SMART di tingkat kabupaten”.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini dan dengan kerja sama  dan komitmen penyelenggara pelayanan kesehatan ibu dan anak diharapkan angka kematian ibu dan anak dapat terus menurun, menuju masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera di masa yang akan datang. (Prast.wd/biz/sgt)

spot_img

TERKINI