26.9 C
Semarang
Selasa, 20 Mei 2025

UPGRIS Bedah Buku “Kutukan Naga Jati”, Perpaduan Mitologi dan Kritik Sosial 

JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG- Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S2 PBSI) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) sukses menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku yang mengangkat karya sastra berjudul “Kutukan Naga Jati” karya Tegsa Teguh Satriyo, seorang penulis dan pendidik yang juga aktif dalam dunia literasi di Kota Semarang.

Acara ini digelar secara daring melalui platform Zoom dan terbuka untuk mahasiswa S1, S2, serta masyarakat umum yang memiliki minat pada dunia sastra.

Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 13.00 hingga 15.00 WIB ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Menariknya, acara ini juga diikuti oleh peserta dari luar negeri, yakni Belgia.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yang memberikan ulasan mendalam terhadap isi dan gaya penulisan dalam buku “Kutukan Naga Jati.” Narasumber pertama, Muhajir Arrosyid, S.Pd., M.Hum., dosen Universitas PGRI Semarang sekaligus cerpenis. Dia menyoroti kekuatan tematik dari cerpen-cerpen dalam buku ini. Dalam paparannya, ia menyampaikan,
cerpen-cerpen dalam buku ini kental dengan mitologi.

“Mitos-mitos dibangun kemudian dikaitkan juga dengan hal-hal politik, ” katanya.

Sementara itu, narasumber kedua, Noor Hamidah, S.Pd., M.Pd., guru SMP Negeri 3 Pati sekaligus pegiat literasi dan penulis puisi, lebih menekankan pada aspek kebahasaan dan artistik dalam buku tersebut.

“Buku ini menarik dari berbagai sisi: mulai dari kemasan kaver yang estetis hingga penamaan tokoh-tokohnya yang unik dan khas,”ucapnya.

Selama sesi diskusi, antusiasme peserta terlihat begitu tinggi. Salah satu peserta bahkan memberikan tanggapan yang mencerminkan kesan mendalam terhadap karya ini. Buku ini dianggap cocok dibaca siapa saja. Ceritanya unik, ending-nya selalu mengejutkan

“Kutukan Naga Jati” merupakan kumpulan cerpen yang mengangkat kisah-kisah fiktif dengan latar budaya lokal dan unsur mitologi Jawa yang dipadukan dengan isu-isu kontemporer. Buku ini tidak hanya menyuguhkan cerita yang menarik, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan refleksi sosial yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Kegiatan bedah buku ini menjadi bagian dari program literasi akademik Magister PBSI UPGRIS yang bertujuan untuk menumbuhkan apresiasi sastra, memperluas wawasan kritis, dan mempererat jejaring antarmahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang mencintai sastra Indonesia. (*/has/jan)



Popular

LAINNYA

Terkini