Sembilan Petenis Digenjot Siapkan Paralympic

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Sebanyak sembilan petenis, baik putra maupun putri National Paralympic Committee Indonesia menjalani pemusatan latihan nasional dengan digenjot latihan fisik untuk persiapan pesta olahraga Asian Para Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Oktober mendatang.

“Sembilan petenis NPC yang dipersiapkan merupakan muka lama setelah mereka istirahat cukup lama, tidak latihan sepulangnya, ASEAN Para Games 2017 di Malaysia beberapa waktu lalu,” kata Pelatih Kepala Timnas Tenis NPC Indonesia, Irfan Dwi Nurfianto, usai memimpin latihan di Lapangan Tenis Manahan Solo, Jumat (19/1).

Dia menjelaskan mereka mulai latihan pada Senin (15/1) hingga sekarang memasuki tahap peningkatan fisik.

Ia menjelaskan kondisi mereka, terutama fisik, mengalami penurunan setelah cukup lama vakum atau tidak latihan sehingga perlu latihan dari awal untuk peningkatan stamina.

iklan
Baca juga:  Digerebeg Satpol PP, Oknum ASN dan Pasangan LGBT Nyaris Diamuk Warga

“Para petenis ini, kondisi fisiknya belum, dan mereka tampak lebih cepat lelah,” kata dia.

Ia mengatakan petenis NPC yang terdiri atas enam putra dan tiga putri tersebut, selama tiga bulan ke depan akan lebih fokus pengembalian kondisi fisik sekaligus latihan peningkatan kekuatan dan kecepetan bergerak.

Menurut dia, soal tehnik petenis Indonesia tidak ada masalah karena mereka sudah menguasainya.

Ia mengatakan setelah latihan fisik selanjutnya mereka akan mengikuti program taktik dan akurasi, termasuk mental bertanding agar lebih kuat.

Persaingan di cabang olahraga tenis tingkat Asia, kata dia, cukup berat, terutama petenis asal Jepang, Korea Selatan, Sri Langka, Iran, dan Thailand. Para atlet dari beberapa negara itu cukup berpengalaman dan sudah terbiasa mengikuti berbagai kejuaraan.

Baca juga:  BPJS Kesehatan Hentikan Kerjasama Tiga RSUD

Oleh karena itu, katanya, bagi petenis Indonesia, untuk merebut medali perunggu sudah cukup bagus. Akan tetapi, petenis Erwin Subrata dan kawan-kawan tetap harus terus mengoptimalkan latihan agar bisa bersaing di tingkat Asia.

“Indonesia, sebelumnya pada Asian Para Games di Korea, untuk tenis tidak dapat medali,” katanya.

Pada APG 2018, kata dia, Indonesia masih mengandalkan petenis senior yang mempunyai pengelaman, antara lain Erwin Subrata, Nurdin, Maryanta yang turun di nomer quad, sedangkan petanis lainnya, Dodi Bale dan Puji Sumartono turun nomer mendro. Mereka diharapkan mampu bersaing dan mencuri medali.

“Kami pelatnas selama 10 bulan dan latihan rutin Senin hingga Sabtu tiap pagi dan sore di lapangan tenis Manahan Solo,” katanya. (drh/ant)

Baca juga:  Barcelona Dipermalukan Leganes 2-1
iklan