SMM Tingkatkan Kreatifitas Belajar IPA

Sulastri, S.Pd.Si Guru IPA SMP N 1 Candiroto Kabupaten Temanggung
Sulastri, S.Pd.Si Guru IPA SMP N 1 Candiroto Kabupaten Temanggung

Proses pembelajaran IPA yang berlangsung seringkali masih merupakan suatu proses yang dilakukan untuk siswa. Dalam mendapatkan konsep siswa masih berperan sebagai wadah yang hanya digunakan sebagai tempat menampung konsep-konsep yang disampaikan oleh guru, sehingga ide kreatifitas siswa sering kali tidak tersalurkan dan hasil belajar yang diperoleh siswa hanya berupa hasil kognitif berupa  konsep semata sehingga hasil pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa. Hal tersebut juga masih terjadi di sekolah penulis. Hasil belajar yang berupa ide-ide kreatif masih terbatas. Perubahan kurikulum menyebabkan adanya perubahan proses belajar dari proses belajar yang berpusat pada guru menjadi proses belajar yang berpusat pada siswa.

Belajar IPA adalah belajar aktif, belajar IPA merupakan suatu proses yang dilakukan oleh siswa bukan suatu proses yang dilakukan untuk siswa sehingga siswa berperan sebagai subyek dalam pembelajaran yang mampu mengolah konsep, menghubungkan konsep dan mengaplikasikannya dalam kehidupan.

Baca juga:  PBL Tingkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Norma

Salah satu model pembelajaran yang mengaktifkan siswa adalah SMM (Spider Mind Map) yang merupakan salah satu jenis dari model pembelajaran mind map. Menurut Martin ( 1994) dalam Trianto Ibnu Badar Al Tabany (2014) Mind map adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana suatu konsep tunggal dihubungkan ke konsep lain pada kategori yang sama. Model pembelajaran ini membantu siswa memetakan materi yang sedang dipelajari sehingga menjadi lebih mudah untuk diingat. Beberapa fungsi dari mind map diantaranya adalah mempermudah dalam mengingatkan informasi, belajar menjadi efektif dan efisien dan menjadikan hidup lebih kreatif. Kreatifitas siswa dalam belajar IPA khususnya materi pencemaran lingkungan dapat diasah melalui pembelajaran menggunakan model Spider Mind Map.  SMM (Spider Mind Map) dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau diagram tentang ide-ide penting atau suatu topic tertentu yang dihubungkan satu sama lain dengan membentuk jaring laba-laba .

Langkah pembelajarannya dapat dimulai dengan : 1) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari 2) Guru mengelompokkan siswa dengan jumlah anggota 3 – 4 siswa dan memberi tugas membahas materi tertentu. 3) Dalam kelompok siswa berdiskusi menentukan konsep utama dan konsep sekunder dari materi yang ditugaskan. 4) Siswa membuat visualisasi dari materi yang didiskusikan dalam bentuk spider mind map, mengelompokkan konsep-konsep sekunder di sekeliling konsep  utama yang secara visual menunjukkan hubungan konsep tersebut dengan konsep utama. SMM (Spider Mind Map) sangat cocok memvisualisasikan materi pencemaran lingkungan karena karakteristik materi ini tidak menuntut hierarki, tidak menunjukkan tahapan suatu proses dan memiliki konsep sekunder yang luas.


Baca juga:  Pemberian Soal Berjenjang Variatif Tingkatkan Belajar Matematika

 Hasil dari visualisasi SMM (Spider Mind Map) dapat berupa catatan yang menarik, dengan gambar dan bagan yang dihubungkan satu sama lain dengan warna-warna yang berbeda yang dapat meningkatkan kreatifitas siswa. Meskipun model ini memiliki kelebihan tapi model ini juga memiliki kekurangan yaitu kurang dapat mengakomodasi siswa dengan cara belajar audio dan tidak membahas hal – hal yang bersifat lebih detail (Andi Pujianto, 2017). Dengan penerapan model SMM (Spider Mind Map) diharapkan dalam mempelajari materi IPA khususnya materi pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan lebih mudah, lebih bermakna dan kreatifitas siswa menjadi lebih terasah.

Sulastri, S.Pd.Si

Guru IPA SMP N 1 Candiroto Kabupaten Temanggung

Baca juga:  Karyawisata Tingkatkan Kemampuan Menulis Siswa