Menguasai bahasa Inggris sebagai alat komunikasi adalah hal yang sangat penting di era globalisasi sekarang ini. Sebagai bahasa asing di Indonesia, mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang kompleks dan unik serta memiliki karakteristik yang berbeda dengan ilmu eksak atau ilmu sosial. Mempelajari bahasa Inggris bukan sekedar menguasai tata bahasa (grammar), kosakata, atau struktur kalimat, tetapi juga bagaimana cara menggunakan dan mengaplikasikan bahasa Inggris tersebut sebagai alat komunikasi dalam kegiatan sehari-hari (Hansen, 1984). Kemampuan berbicara siswa kelas VIII MTsN 1 Kebumen masih tergolong rendah. Dapat dilihat dari kurangnya siswa berbicara dalam bahasa Inggris. Hal ini disebabkan sistem pembelajaran di kelas yang kurang menarik. Tidak ada motivasi dari guru dan guru biasanya hanya memberikan tugas mengerjakan soal-soal yang ada pada buku teks. Siswa diberi waktu yang cukup lama untuk mengerjakan soal-soal tersebut, tanpa memebri kesempatan untuk berbicara dalam Bahasa Inggris.
Siswa kurang percaya diri dan malas mengekspresikan ide dalam bahasa Inggris secara lisan karena kurangnya kesempatan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Siswa sering terbata-bata, terhenti di tengah pembicaraan atau mengalami pause yang cukup lama. Siswa kurang berani untuk memulai berbicara dalam bahasa Inggris, baik kepada guru maupun kepada teman sekelas, bahkan untuk memulai suatu kalimat saja sulit untuk diucapkan. Di dalam kelas biasanya siswa hanya bisa menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang tersurat saja, kurang dapat mengembangkan jawaban, bahkan bertanya ke dalam bahasa Inggris.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru dituntut agar bisa lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran sangat membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Media pembelajaran berupa game bisa menjadi alternatif media pembelajaran yang menarik untuk digunakan. Menurut Hoby (1995, 486) mendefinisikan game adalah kegiatan yang digunakan untuk memperoleh kesenangan. Penggunaaan permainan dalam pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam mengusai materi ajar sehingga tingkat penguasaan materi yang diberikan lebih meresap dan menjadikan siswa lebih semangat mengikuti pembelajarannya (Wright, 1984). Salah satu permainan yang bisa digunakan yaitu snake and ladder games.
Cecep Kustandi (2011) menerangkan bahwa permainan ular tangga adalah media yang menampilkan gambar atau foto yang ditempelkan di papan permainan ular tangga. Fungsi gambar tersebut adalah untuk memberikan pesan yang berhubungan dengan mata sehingga dapat menarik perhatian, merefleksikan kebenaran, dan informasi. Permainan yang menarik dan menghibur seperti permainan ular tangga dapat diterapkan sebagai media pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar yang diharapkan. Dengan permainan ular tangga siswa termotivasi untuk berbicara selama kelas berbicara. Siswa ditekankan lebih menggunakan komunikasi verbal daripada komunikasi nonverbal. Menggunakan pola kalimat simple present tense, permainan ular tangga juga lebih bermakna dan komunikatif karena dapat meningkatkan kemampuan berbicara antar siswa dan aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan dunia nyata dan berbicara tentang kegiatan siswa sehari-hari atau kebiasaan yang dilakukan oleh siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Aisyah Novita Permata Sari (2014) mengungkapkan bahwa penggunaan permainan ular tangga dalam pembelajaran berbicara bahasa Inggris efektif dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris. Kepercayaan diri siswa dalam berbicara bahasa Inggris juga dapat dilatih dan ditingkatkan dengan media permainan ular tangga.
Pembelajaran speaking Bahasa Inggris menggunakan media snake and ladder games menunjukkan hasil yang memuaskan. Keterampilan siswa dalam berbicara dengan Bahasa Inggris semakin meningkat. Disamping itu siswa lebih gembira dalam pembelajaran. Para siswa tidak merasa sedang belajar berbicara menggunakan Bahasa Inggris, karena mereka merasa sedng bermain. Siswa tampak aktif berbicara dalam Bahasa Inggris selama bermain ular tangga. Dilihat dari respon guru dan respon siswa menunjukkan hasil yang baik respon yang diberikan menunjukan bahwa penggunaan snake and ladder games memberikan motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh guru dapat disimpulkan bahwa snake and ladder games mampu memberikan semangat siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris khususnya dalam keterampilan berbicara bahasa Inggris.
Oleh: Siti Nur Cahyani, M. Pd
Guru Bahasa Inggris MTsN 1 Kebumen