Abad 21 merupakan lahirnya generasi alfa yang ditandai dengan revolusi digital yang luar biasa yang dapat mengubah beradaban, kebudayaan termasuk pendidikan. Mereka mengenal digital sejak lahir. Generasi alfa lahir setelah tahun 2010. Sebelum generasi alfa ada generasi Z yang telah mengenal digital di masa remaja. Salah satu generasi Z adalah mereka para peserta didik yang sekarang duduk dijenjang SMA dan SMK. Termasuk kondisi di SMK N 1 Temanggung.
Kemajuan teknologi yang pesat ini akan mempengaruhi mereka, mulai gaya belajar, materi pelajaran serta persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Menghadapi tantangan pembelajaran di abad 21 pola pendidikan dituntut harus mengikuti perkembangan zaman yaitu pendidikan yang menuntut berfikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Dalam pembelajaran peserta didik dituntut dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan, baik itu dalam bidang akademik yang berakitan dengan proses pembelajaran maupun permasalahan otentik yaitu permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja di bidang tertentu. Maka dari itu dalam pembelajaran selalu bertemu dengan permasalahan-permasalahan di bidangnya. Dalam melatih pemecahan masalah perlu di adanya latihan memecahkan masalah dengan menggunakn pemikiran. Peserta didik perlu dilatih menyelesaikan persoalan yang barkaitan dengan masalah yang sederhana hingga persoalan rumit dan komplek. Metode pemecahan masalah ini menggunakan model soal-soal yang memerlukan pemecahan dengan pemikiran tingkat tinggi. Soal seperti itu yang disebut dengan soal HOTS (Higher Order Thingking Skill) meliputi keterampilan pemecahan masalah, membuat keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif atau soal yang menuntut pemikiran tingkat tinggi.
Pembelajaran materi kejuruan atau produktif mempelajari materi yang berguna untuk pekerjaan didunia usaha / industri yang tidak lepas dari IPTEK dan kehidupan masyarakat. Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan pada zaman perkembangan IPTEK sekarang ini karena selain hasil-hasil IPTEK yang dapat dinikmati saat ini, ternyata timbul beberapa dampak yang membuat masalah bagi manusia dan lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Sehingga Dalam pembelajaran materi produktif untuk peserta didik jenjang SMK sangat penting menggunakan soal-soal HOTS dalam penilaian.
Soal-soal HOTS dalam pembelajaran materi kejuruan dapat berbentuk soal yang mengukur pencapaian hasil belajar dalam level menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasi. Hal ini sesuai dengan kaidah pembelajaran pada materi kejuruan yang dilaksankan secara scientific inquiry untuk menumbuhkan ketrampilan berfikir.
Penyajian soal-soal dapat berupa masalah atau kasus yang sering dihadapi dalam pekerjaan di dunia usaha/industri. Soal HOTS dapat berupa soal pilihan ganda maupun uraian. Penyajian soal HOTS harus memuat komponen yang dapat dianalisis, dievaluasi maupun dikreasikan. Komponen tersebut disebut dengan stimulus.
Contoh penerapan soal HOTS di SMK bidang Agroindustri mata pelajaran Pengolahan Hasil Hewani dengan materi pengolahan susu (yogurt). Disajikan kasus terjadinya penyimpangan mutu pada yogurt misalnya terjadinya wheying setelah proses inkubasi selama 8-12 jam. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi penyimpangan mutu tersebut?Pemberian soal HOTS akan merangsang peserta didik untuk berfikir tingkat tinggi dan terbiasa memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang ilmunya maupun dalam kehidupan nyata.
Ari Rustini Ujiyati
Guru Agroindustri SMK N 1 Temanggung