JATENGPOS.CO.ID, KLATEN – Khoirudin Mustakim, seorang atlet pencak silat berlari puluhan kilometer dari Salatiga menuju rumahnya di Dusun Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Aksi pesilat 20 tahun tersebut sebagai nadzar dan wujud syukur setelah berhasil mengukir prestasi meraih medali emas pada PON XX Papua.
Anak buruh tani tersebut berlari sekitar 60 kilometer dari tempat Pelatihan Daerah Tim Pencak Silat Jawa Tengah di Salatiga menuju rumahnya di Dusun Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Selama dalam perjalanan, Mustakim sempat mengalami kram otot kaki sebanyak 9 kali sehingga harus beristirahat sejenak. Meskipun begitu, ia tetap bersemangat untuk melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di halaman rumahnya, Mustakim langsung melakukan sujud syukur. Ia kemudian disambut tangis haru oleh orangtua dan keluarga.
Mustakim mengatakan, aksi lari dilakukan menjadi nadzar dan wujud syukur, setelah berhasil mengukir prestasi meraih medali emas cabang olahraga pencak silat dalam PON Papua.
“Sudah tiga hari untuk mempersiapkan ini. Saya nadzar bilang sama mamak bapak sudah jauh-jauh hari bahwa jika menang akan pulang lari dari Salatiga ke Klaten,” ujarnya, Rabu(20/10).
Selanjutnya, Mustakim akan mempersiapkan diri untuk menghadapi pelatnas Seagames mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengapresiasi keberhasilan Mustakim atas prestasi yang diraihnya.
“Kami terus terang merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana atlet kita anak bangsa tentunya yang ada di Klaten ini bisa mewakili pemerintah dan mungkin juga dari provinsi, dan tentunya ini menjadi kebanggaan kita bersama,” paparnya.(aya)
