29 C
Semarang
Senin, 20 Oktober 2025

Lansia di Sragen Tewas Tercebur Sumur

JATENGPOS.CO.ID, SRAGEN — Seorang perempuan lanjut usia, Kasni (75), ditemukan meninggal dunia setelah tercebur ke dalam sumur sedalam 11 meter di Dukuh Sentulan, Desa Kaloran, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Kamis (2/10). Korban diduga terpeleset saat hendak memperbaiki kerekan timba sumur.

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui sekitar pukul 05.30 WIB oleh anak kandung korban, Tukiyem (50), yang saat itu datang ke rumah ibunya untuk mengantarkan nasi bubur.

Setibanya di rumah, Tukiyem tidak menemukan korban. Pencarian di sekitar rumah mengarah ke sumur yang berjarak sekitar 5 meter. Di dekat sumur, Tukiyem mendapati sepasang sandal milik korban dan sebuah ember plastik warna hitam.

Baca juga:  Mantan Pekerja PT Lani Santoso Resah, Aset Perusahaan Dilelang Murah

Karena curiga, Tukiyem melihat ke dalam sumur dan mendapati selembar kain jarik milik korban mengapung di permukaan air. Ia segera meminta bantuan tetangga dan melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Gemolong.

Mendapat laporan, Polsek Gemolong segera mendatangi TKP dan berkoordinasi dengan Tim SAR Kabupaten Sragen, relawan, dan pemadam kebakaran untuk melakukan evakuasi.

Sekitar pukul 07.30 WIB, korban berhasil diangkat dari sumur yang memiliki ketinggian air sekitar 4,5 meter tersebut, namun sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di TKP, polisi menduga korban meninggal karena terpeleset lalu tercebur ke dalam sumur. Dugaan ini diperkuat oleh temuan adanya ember plastik yang diduga digunakan sebagai pijakan untuk memperbaiki kerekan timba sumur. Kondisi sekitar sumur juga licin karena hujan yang terjadi semalam.

Baca juga:  Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengedar Tembakau Sintetis

Tim Puskesmas Gemolong yang melakukan pemeriksaan luar (Verbal et Repertum luar) tidak menemukan adanya luka kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Korban diduga murni meninggal karena tenggelam.

Pihak keluarga telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi, mengingat korban juga memiliki riwayat penyakit tremor dan telah berusia lanjut.

Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyiasari, S.I.K., M.Si., membenarkan kejadian ini dan memastikan seluruh proses penanganan telah dilakukan sesuai prosedur. (dea/rit)


TERKINI


Rekomendasi

...