Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini mendorong kita untuk dapat mengikutinya. Mau atau tidak kita sebagai guru harus dapat menyesuaikan diri seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)yang saat ini semakin berkembang. Demikian juga dengan metode pembelajaran yang saat ini semakin beragam. Kita tidak boleh menutup mata dan telinga terhadap hal ini.
Berbagai metode pembelajaran saat ini semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman. Kita harus menggunakan dan mengembangkan berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan dan tidak hanya menggunakan cara lama/konvensional saja. Kita harus lebih aktif mencari informasi dari berbagai sumber supaya dapat mengembangakan metode pembelajaran, sehingga siswa akan lebih memahami materi yang disampaiakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai yang dikehendaki.
Salah satu metode pembelajaran yang mulai dikembangkan saat ini yaitu STEAM. apa itu STEAM? STEAM merupakan akronim dari Science(sains), Technology(teknologi), Engineering(enjinering), Art (seni) dan Mathematic(matematika. Dalam metode ini sains berarti siswa diharapkan mampu menggunakan pendekatan scientific dalam kehidupannya sehari – hari. Teknologi berarti siswa harus mampu menggukan teknologi dengan baik. Enjinering berarti siswa dapat merancang dan mengaplikasikan serta mengkolaborasikan hasil pengetahuan dan temuannya. Art yang berarti seni, mendorong siswa untuk berpikir dan bertidak kreatif. Mahematic atau matematika berarti siswa dapat membaca simbol dalam matematika serta dapat memecahkan masalah – masalah matematika dalam kehidupan sehari – hari
Misalnya dalam suatu hari kita mengajar tematik kelas IV semester I dengan tema “Indahnya Kebersamaan, sutema 2 “Kebersamaan dalam Keberagaman” yang memuat berbagai muatan mata pelajaran . Misalnya dalam pembelajaran I muatan mata pelajarannya adalah PPKn,Bahasa Indonesia dan IPA. Lalu apakah metode STEAM tersebut dapat diterapkan dalam pembelajaran tersebut?
Dalam kurikulum 2013 pembelajaran dipusatkan pada siswa,sehingga siswa diharapken aktif saat mengikuti pelajaran baik di kelas maupun d luar kelas. Peran seorang kita dalam kurikulum 2013 hanyalah sebagai fasilitator yang memfasilitasi kegiatan belajar mengajar tersebut. Oleh karena itu kita sebagai pendidik harus dapat memfasilitasi siswanya supaya lebih memahami dan menerapkan pelajaran yang diterima serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari.
Penggunaan metode STEAM siswa diharapkan dapat memahami pembelajaran dan tidak hanya mengafalkan kemudian lupa. Diharapkan siswa pendapat pengalaman – pengalaman baru setiap mereka belajar. Pengalaman yang langsung dialami oleh seorang anak akan menjadi kesan uang mendalam dalam kehidupan sehingga anak tidak akan mudah lupa. Berbeda dengan metode ceramah,metode ini mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 aspek – aspek yang harus dikembangkan meliputi sikap,aspek pengetahuan,aspek keterampilan dan perilaku.
Dengan menggunakan metode STEAM ini diharapkan output akan lebih baik. Dengan nilai yang baik berarti kita berhasil dalam kegiatan belajar. Siswa mendapatkan hal – hal baru setiap hari yang langsung dialami siswa sehingga siswa tidak akan mudah lupa karena terlibat langsung dan tidak hanya menjadi pendengar saja. Mendengar akan menjadi lupa tetapi praktik akan mengesan pada anak – anak yang sedang menggali informasi – informasi baru.
Neria Sukowati, S.Pd.SD
Kita Kelas SDN 3 Getas, Kec Kaloran,Temanggung