STEAM, Ice Breaker Penunjang Pendidikan 4.0

Ahmad Irfan Barokah, S.Pd. Guru SD Negeri Purborejo, Bansari, Temanggung
Ahmad Irfan Barokah, S.Pd. Guru SD Negeri Purborejo, Bansari, Temanggung

Penggunaan metode pengajaran STEAM pantas kita jadikan sebagai pemecah kebekuan di dunia pendidikan Indonesia selama ini telah mengakar kuat. Bukan tanpa alasan, karena lingkungan pengajaran STEAM merupakan hasil dari kombinasi antara teknologi pengajaran baru, ruang belajar yang fleksibel, rasa ingin tahu yang besar, serta konten pengajaran di SD  Purborejo yang menarik dan tidak membosakan.

Sudah sepatutnya kita sebagai gelerasi milenial sadar akan perkembangan inovasi. Lebih-lebih inovasi dalam dunia pendidikan. Para guru Zaman Now sudah pasti wajib melek inovasi, tidak hanya melek IT. Coba kita koreksi sebentar, kita cermati dengan teliti bahwa anak-anak abad 21 sangatlah berbeda dengan Generasi Old. Mereka tidak bisa hanya kita penjarakan dengan aturan-aturan baku yang membatasi ruang gerak serta memenggal jelajah imajinasi mereka.

Revolusi Industri 4.0 yang sedang menggema juga merambah ke dalam dunia pendidikan. Dengan adanya fenomena tersebut maka sudah bukan barang asing jika keterkaitan dunia pendidikan dengan teknologi berbasis jaringan terutama internet semakin erat.

Baca juga:  Belajar Siswa Generasi Milenial

Di era internet 4.0 perkembangan teknologi menuntut manusia memiliki keterampilan dan kecerdasan yang lebih tinggi. Penjelajahan laman situs berkembang menjadi sumber pengetahuan yang bisa diedit. Proses pengiriman surat elektronik email berubah menjadi proses berbagi teknologi jarak jauh. Pembuatan film animasi kini berkembang menjadi kehidupan virtual 3D. Perkembangan dan pembaruan di atas merupakan hasil konkrit dari adanya inovasi. Oleh karena itu jika melihat tren perkembangan di masa depan tentu akan membutuhkan orang-orang yang mau belajar tentang pemikiran kreatif dan inovatif.


Lingkungan STEAM terbukti mampu menghadirkan metode belajar yang interaktif dan efektif yang terintegrasi secara langsung dengan pembelajaran mandiri maupun kelompok. STEAM juga model pembelajaran yang menggabungkan antara teknologi berbasis internet dan keterampilan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Baca juga:  Kancing Gemerincing Tingkatkan Hasil Belajar Siswa

Berikut adalah contoh STEAM yang diaplikasikan ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Anak kelas V SD yang akan belajar mengenai siklus hidrologi. Pertama-tama anak akan diberikan tontonan atau animasi film mengenai siklus hidrologi. Setelah itu anak diajak bermain game yang berbasis komputer berkaitan dengan materi yang dibahas, secara otomatis anak akan mendapatkan ide umum tentang siklus hidrologi dan dampaknya bagi bumi. Setelah mendapatkan ide umum maka anak akan disuruh melukis atau membuat karya nyata mengenai siklus hidrologi.

Setelah itu anak akan melakukan kegiatan ekplorasi pemahaman dengan cara membuka situs atau laman terkait materi. Melakukan online chat, atau mendengarkan sumber audio visual yang bertujuan sebagai pembelajaran mandiri siswa serta mematangkan ekplorasi konsep. Untuk mengetahui apakah anak telah menguasai konsep dengan baik maka guru akan menguji anak dengan cara pemberian tugas kepada anak untuk membuat blog, rekaman audio visual, atau membuat bahan presentasi berdasarkan pemahaman mereka terkait materi. Ini dalam metode STEAM disebut sebagai pembentukan makna.

Baca juga:  Sambut Revolusi Industri 4.0 dengan Bermain

Dari uraian di atas maka STEAM bisa dijadikan kartu truf bagi guru untuk memecah kebuntuan yang dialami anak ketika belajar dengan metode konvensional. STEAM tidak hanya sekedar menghubungkan berbagi komponen pengetahuan  tetapi juga mengajarkan bagaimana cara menggunakan komponen tersebut secara bersamaan. Lebih dari itu dengan metode STEAM anak akan dituntut menemukan sumber masalah sendiri, bekerjasama mencari solusi, melakukan revisi secara konstan, dan memecahkan masalah yang dihadapi. Jadi STEAM adalah metode pembeajaran yang memanusiakan manusia di abas 21 dan Revolusi Industri 4.0.

Ahmad Irfan Barokah, S.Pd.

Guru SD Negeri Purborejo, Bansari, Temanggung