Kertas kerja atau neraca lajur dalam mata pelajaran akuntansi adalah suatu kertas berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan di akhir suatu periode akuntansi. Bentuk kertas kerja yang digunakan tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan. Kertas kerja dengan 12 kolom debit kredit merupakan neraca lajur lengkap. Umumnya yang digunakan perusahaan jasa adalah 10 kolom debit kredit. Perbedaannya terletak pada penggunaan kolom laporan perubahan modal. Penyusunan kolom kertas kerja meliputi nomor akun, nama akun atau keterangan, neraca saldo, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo disesuaikan, laporan laba rugi, dan neraca.
Pembuatan kolom-kolom atau lajur-lajur pada kertas kerja biasanya peserta didik menggunakan penggaris, pensil, dan pulpen. Membutuhkan waktu lama dalam pembuatan kolom. Inilah yang terkadang membuat peserta didik malas untuk berlatih dan belajar membuat kertas kerja. Malas untuk membuat kolom-kolom juga dirasakan oleh peserta didik kelas XII MIPA 6 SMA Negeri 1 Godong (Lintas Minat Ekonomi). Nilai mereka juga kurang memuaskan. Dari 35 orang peserta didik, 30% dapat menyelesaikan kertas kerja dengan benar, mendapat nilai 100. 50% dapat meyelesaikan, tetapi masih ada yang salah dalam menentukan laba atau rugi usaha, nilai 70-90. Sedangkan 20% banyak yang salah, nilai di bawah KKM, bahkan hanya selesai mengerjakan kolom-kolomnya saja. Oleh karena itu, penulis berusaha dengan berbagai model pembelajaran yang bervariasi agar peserta didik tertarik dan bersemangat dalam belajar akuntansi khususnya kertas kerja
Salah satu model pembelajaran yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan pendekatan STEM. Pengertian STEM adalah pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan sains, teknologi, enjiniring, dan matematika dengan memfokuskan proses pendidikan pada pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari maupun kehidupan profesi (National STEM Education Center, 2014).
Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah membuat RPP dengan desain pembelajaran pendekatan STEM. Berikutnya, penulis membagi peserta didik menjadi 7 kelompok, dengan anggota kelompok masing-masing 5 orang. Kemudian mengajak peserta didik untuk masuk laboratorium TIK. Penulis menjelaskan pembuatan kolom-kolom kertas kerja menggunakan program excel. Diperlukan kesabaran ekstra karena sebagian peserta didik kurang memahami program excel. Namun, dengan membagi kelompok, lebih memudahkan penulis, karena anggota kelompok yang cepat paham akan mengajarkan kepada anggota yang kurang paham.
Setelah peserta didik memahami pembuatan kolom-kolom kertas kerja, baru diberikan latihan soal menyelesaikan kertas kerja dengan benar. Termasuk rumus excel untuk pengerjaan perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Peserta didik sangat antusias sekali, karena merupakan tantangan baru bagi mereka. Mereka termotivasi untuk berlomba-lomba menyelesaikan soal latihan yang diberikan penulis dengan cepat dan benar. Penulis memberikan kesempatan bertanya bagi yang belum jelas.
Setelah dua kali latihan membuat soal kertas kerja. Penulis memberikan soal ulangan penyelesaian kertas kerja. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan STEM dapat meningkatkan belajar kertas kerja perusahaan jasa dengan bantuan excel. Hal ini sangat menggembirakan penulis, karena peserta didik yang tadinya malas mengerjakan kolom-kolom kertas kerja, akhirnya termotivasi untuk menyelesaikan. Bahkan sangat rapi dalam membuat kolomnya. Nilai peserta didik juga mengalami peningkatan, yaitu 90% peserta didik memperoleh nilai 100, 10% mendapatkan nilai 80.
Oleh :
Ana Prasetyarini, S.Pd.,M.Pd.
Guru Ekonomi SMA Negeri 1 Godong, Kabupaten Grobogan