Minat adalah salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar, sehingga akan sia – sia saja usaha guru mengajar bila mengabaikan hal yang satu ini. Untuk membangkitkan minat belajar anak didik ada beberaa strategi yang harus dilakukan oleh seorang guru.
Mengapa minat belajar itu merupakan hal yang penting? karena minat yang timbul dari kebutuhan anak – anak akan merupakan faktor pendorong dalam melaksanakan kegiatan dan usahanya. Jadi dapat dilihat bahwa minat faktor yang penting dalam pendidikan, sebab merupakan sumber usaha sehingga anak tidak perlu mendapat dorongan dari luar bila pekerjaan yang telah dilakukan cukup menarik minatnya. Keberhasilan proses mengajar di pengaruhi pula dari dalam dan luar yaitu lingkungan. Pengaruh dari dalam ini sangatlah dominan sekali. Tanpa adanya minat belajar dari dalam individu untuk tertarik dan menyenangi mata pelajaran yang diajarkan, maka akan sia-sia saja proses belajar mengajar.
Untuk membangkitkan minat belajar diperlukan beberapa strategi yang mana strategi tersebut saya terapkan dilingkungan satuan kerja saya di SMA Negeri 1 Sumber Lawang.
Pertama, harus menarik perhatian. Agar pengajaran dapat diperoleh hasil yang sebaik – baiknya, maka guru harus berusaha membangkitkan minat siswa terhadap bahan pelajaran yang sedang diajarkan untuk mendapatkan perhatian. Oleh karena tidak setiap bahan pelajaran tidak menarik perhatian siswa dan tidak semua siswa mempunyai perhatian terhadap bahan pelajaran yang sama. Maka kecakapan, seorang guru untuk membangkitkan perhatian terhadap bahan pelajaran yang sedang diajarkan sangatlah dibutuhkan strategi yang dilakukan, haruslah mengajar dengan cara yang menarik, mengadakan selingan yang sehat, sedapat mungkin menjelaskan dari yang mudah kepada yang sukar.
Kedua, ada kekuatan yang menyebabkan menarik Pengajaran yang diberikan jangan bersifat Verbalistis, tetapi siswa dilatih dalam hal bekerja sendiri, oleh karena itu jangan guru yang aktif di dalam kelas tetapi berilah kesempatan kepada siswa agar mereka turut mengambil bagian dan aktif selama pengajaran diberikan. Dengan demikian guru dalam memberikan setiap pengajaran berusaha membangkitkan aktifitas baik jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani adalah kegiatan yang nampak bila siswa sibuk bekerja, sedangkan keaktifan rohani adalah kegiatan yang nampak bila murid sedang mengamati, mengingat, memecahkan persoalan, dan mengambil keputusan.
Ketiga masalahnya berulang – ulang terjadi. Hal ini dapat menimbulkan minat karena terbiasa dengan yang selalu muncul, sehingga merupakan suatu kebiasaan. Kalau keadaan itu menarik perhatiannya akan terjadilah minat yang lebih besar. Hendaknya guru mengadakan ulangan yang teratur.
Keempat, semua harus kontras. Sehingga dapat menarik perhatian seseorang yang dapat menimbulkan minat untuk mengetahui lebih lanjut. Maka guru harus meninggalkan sistem pengajaran tradisional. Karena sistem ini menekankan peranan guru sebagai pusat menyampaikan informasi dan menjelaskan.
Sedangkan siswa duduk mendengarkan dan menghafalkan. Pada pengajaran modern ini nampak lebih jelas. Bahwa dalam proses belajar mengajar aktifitas berpusat pada siswa berarti juga segala daya dan upaya harus di lanjutkan pada siswa karena siswalah yang merupakan obyek yang harus berubah tingkah lakunya.
Betapa tidak mudah bagi guru dan sekolah untuk membangkitkan minat belajar anak didik secara mapan, untuk memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat. Namun bila usaha ini dilakukan dengan kemampuan yang ada, akan sangat membantu guru dalam menciptakan suasana belajar yang sehat. Kita berharap agar lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah dan khususnya kelas merupakan tempat – tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan minat belajarnya secara utuh dan terpadu.
Dra. EMMY DWINASTITI
GURU SMA NEGERI 1 SUMBER LAWANG