Strategi Tingkatkan Student’s Wellbeing dengan Penggunaaan Media Pembelajaran Berbasis TIK

Perkembangan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membawa pengaruh yang signifikan terhadap pergeseran paradigma pembelajaran di sekolah apalagi dimasa pandemi covid–19 seperti sekarang ini. Menurut Sukirman (2005), paradigma pembelajaran yang sebelumnya berfokus kepada guru (teacher-centered learning) bergeser menjadi pembelajaran yang berfokus kepada peserta didik (student-centered learning). Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber belajar bagi peserta didik. Guru hanya menjadi salah satu dari berbagai sumber belajar. Guru dituntut memiliki kompetensi professional di bidangnya, meningkatkan potensi diri secara berkelanjutan memutakhirkan pengetahuannya sesuai dengan perkembangan zaman.

Kompetensi TIK guru adalah kemampuan guru dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK baik dalam merencanakan, melaksanakan, maupun mengevaluasi pembelajaran, baik pada aspek kompetensi pedagogi, personal, profesional, maupun sosial. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, kompetensi TIK bagi guru sekurang-kurangnya mempunyai dua fungsi, yaitu TIK sebagai pengembangan diri dan TIK sebagai penunjang proses pembelajaran (Niarsa, 2013).

Baca juga:  Sekolah Adiwiyata Tumbuhkan Karakter dan Prestasi Siswa

Kompetensi TIK guru Sekolah Dasar menjadi suatu hal yang menarik dikaji di saat pemerintah telah gencar menjalankan berbagai program sarana belajar berbasis TIK. Seperti: membaTIK (membuat bahan ajar berbasis TIK), situs rumah belajar, lomba kihajar dewantara, Mobile Edukasi, TV Edukasi, iPerpusnas, dan lain sebagainya. Berbagai program tersebut merupakan salah satu cara pemerintah memotivasi dan meningkatkan kompetensi TIK guru

Kepala sekolah sebagai pendidik harus berperan dalam meningkatkan kompetensi TIK guru melalui penerapan bebagai kebijakan yang mendukung pemanfaatan TIK, motivasi dan memfasilitasi guru baik melalui diskusi sesama kolega maupun pemberian kesempatan untuk mengikuti pendidikan lanjutan atau pelatihan. Pelatihan tersebut tidak selalu harus yang dilaksanakan oleh sekolah atau pemerintah tetapi juga dapat dilakukan sendiri oleh guru dengan cara belajar mandiri (self-directed-learning). Belajar madiri adalah usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri.


Baca juga:  “Matahatiku”, Kunci Sukses Ujian Esai

Berdasarkan hasil supervisi, pengamatan/observasi dan evaluasi pembelajaran oleh kepala sekolah menjelaskan bahwa kompetensi TIK guru SD Negeri 04 Jojogan Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran berbasis TIK mendapatkan hasil Keterlaksanaan Program Kegiatan rata-rata nilai 86,91 menjadi  92,30  mengalami peningkatan 5,39% dengan kategori amat baik, Kinerja Kepala Sekolah mengalami peningkatan dari 84,00 menjadi 87,25 dengan kategori amat baik.. Peningkatan kinerja Kepela Sekolah sebesar 3,25%, Kompetensi Guru (kinerja sekolah) mengalami peningkatan dari 77,50 menjadi 85,00 dengan kategori baik. Peningkatan Kompetensi Guru sebesar 7,5% menunjukkan adanya peningkatan kinerja kepala sekolah sebagai manajer sekaligus fasilitator dalam melakukan pembimbingan dan menjalankan tugasnya mengembangkan kompetensi guru, Keberhasilan Peningkatan Kwalitas Pembelajaran rata-rata nilai 82,46 menjadi  85,83  mengalami peningkatan 3,37% dengan kategori baik, Pencapain Student’s Wellbeing rata-rata nilai 79,50 menjadi  82,90  mengalami peningkatan 5,39% dengan kategori baik.

Baca juga:  Pengembangan Kit Kemagnetan, Tingkatkan Motivasi Dan Aktivitas Siswa

Berdasarkan Pemaparan diatas dan instrument hasil penelitian pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat meningkatkan Kompetensi TIK guru sehingga Studen’t Wellbeing dan kualitas pembelajaran di SD Negeri 04 Jojogan Kecamatan Watukumpul  Kabupaten Pemalang meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai.         

Oleh :  Ertina Sulisia Jodie, S.Pd.

Kepala  SD Negeri 04 Jojogan

 Watukumpul – Pemalang