Tembang Kinanthi dalam Pembelajaran di Masyarakat

Sri Kustanti, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMA Negeri 1 Kota Tegal
Sri Kustanti, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMA Negeri 1 Kota Tegal

Orang hidup itu tidak hanya bekerja saja akan tetapi juga membutuhkan hiburan untuk menghilangkan pikiran yang lelah karena banyak masalah yang dihadapi. Seperti pekerjaan, keluarga, sosial, dan lainnya. Untuk menghilangkan hal tersebut maka manusia mencari hiburan. Bisa dengan cara jalan-jalan dengan keluarga tercinta, nonton bioskop dengan teman, makan, atau dengan bernyanyi atau dalam basa Jawanya ngidung.

Biasanya cara yang terakhir ini yang banyak dilakukan oleh kita bila dalam keadaan penat maupun senang. Cara yang gampang dan murah untuk orang yang diberikan kesempurnaan pancaindera. Dengan modal suara, kita bisa bersenandung atau bernyanyi dengan suara yang keras melagukan tembang yang kita sukai walaupun dengan suara yang pas-passan.

Di kalangan masyarakat Jawa, tembang macapat menjadi salah satu lagu daerah yang sangat populer. Lagu yang sangat populer ini dibanggakan oleh kalangan pelestari budaya Jawa. Mengapa? Karena tembang macapat ini mengandung nilai-nilai luhur yang sering digunakan sebagai bentuk ungkapan dan dilagukan serta dipaparkan dalam sebuah ‘pada’ atau bait. Tembang macapat sering digunakan sebagai sebuah penggambaran tentang kehidupan yang sekaligus berisi petuah atau nasehat yang baik untuk menjalani kehidupan.

Baca juga:  Tumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Melalui Materi Makanan Tradisional

Hingga sekarang masyarakat Jawa melestarikan tembang macapat dengan jalan mengajarkannya di sekolah-sekolah. Dari jenjang SD hingga SMA dan masuk dalam kurikulum 2013 tentang muatan lokal. Sekolah-sekolah di pulau Jawa khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY, tembang macapat menjadi salah satu pelajaran yang diwajibkan. Diawali dari sekolah dasar, anak-anak diajarkan tentang ragam tembang macapat meski masih dengan konsep yang sederhana.

iklan

Tembang macapat mengulas tentang kehidupan manusia dari dalam kandungan sampai meninggal. Tembang yang mengulas tentang kehidupan anak manusia yang masih membutuhkan bimbingan dan tuntunan dari orang tua adalah tembang Kinanthi. Tembang ini diajarkan di SMA Negeri 1 Kota Tegal, kelas XII semester gasal, pada KD 1 tembang Kinanthi.

Baca juga:  CTL Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Tembung atau kata Kinanthi berasal dari kata “kanthi” yang mempunyai arti nggandheng atau nuntun. Tembang ini memiliki pathokan atau paugeran yang terdiri dari 6 gatra atau 6 baris, guru wilangan 8 8 8 8 8 8, dan guru lagunya u i a i a i. Memiliki watak dalam segi karakter atau sifat, Kinanthi cenderung digunakan untuk mengungkapkan suasana yang membahagiakan, cinta, dan kasih sayang, juga untuk menunjukkan keteladanan hidup. Tembang Kinanthi bisa dan cocok digunakan untuk syair tembang yang bertujuan menyampaikan suatu nasehat kehidupan dan juga mengisahkan tentang kasih sayang.

Tembang ini mengajarkan pada kita bahwa dalam kehidupan manusia, seorang anak membutuhkan tuntunan dan petunjuk dari orang tua. Tuntunan yang diperlukan anak tidak hanya untuk belajar berjalan. Akan tetapi juga tuntunan untuk mengetahui serta memahami berbagai norma dan adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat. Tuntunan dan petunjuk itu mengarahkan anak supaya selalu dalam koridor yang baik dan lurus. Tidak melanggar aturan dan norma dalam masyarakat. Sehingga mereka bisa mempelajari dan sekaligus mematuhinya dalam kehidupan.

Baca juga:  Media Dinding Tingkatkan Kemampuan Mengumpan Bola

Tembang Kinanthi mengajarkan kepada manusia untuk bisa selalu mawas diri dalam kehidupannya. Apalagi sebagai pelajar yang masih banyak membutuhkan bimbingan, tuntunan, dan petunjuk dari orang tua dan guru. Petunjuk dan bimbingan tersebut yang bisa membentengi anak agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan. Maka dari itu hidup harus selalu berpedoman pada kebaikan dan kejujuran. Sehingga bisa menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.

Guru Bahasa Jawa

SMA Negeri 1 Kota Tegal

iklan