Terusir dari Keraton, Sentono Dalem Dirikan Istana Mataram

Sinuhun PB XIII Hangabehi saat upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-14 SISKS PB XIII di Sasana Sewaka Keraton Surakarta Hadiningrat, Jumat (12/4). FOTO:WIJAYANTI PUTRI/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. SOLO– Tak lagi dianggap oleh Paku Buwono (PB) XIII dan juga terusir dari Keraton Surakarta tidak membuat sejumlah kerabat keraton atau Sentono Dalem patah arang. Mereka justru berencana mendirikan wadah yang dinamai Istana Mataram.

Salah satu penggagas Istana Mataram, KP Eddy Wirabhumi mengatakan, Istana Mataram nantinya berbentuk yayasan dan akan menjadi wadah keturunan Mataram yang ada di dunia. Karena itu, sebagai langkah awal dalam deklarasi pembentukannya nanti pihaknya mengundang delegasi dari 29 negara dan 32 kerajaan di Nusantara untuk hadir.

“Istana Mataram sendiri merupakan wadah yang diinisiasi oleh orang-orang berdarah Mataram, seperti Gusti Moeng (GKR Wandansari) beserta saudara-saudaranya. Dimana kami komit menyatukan Mataram di dalam satu wadah. Dimana tahap pertama nantinya adalah melalui gerakan yang kami namai New Era of economic Culture and Tourism Programmes dimana di dalamnya akan dideklarasikan Istana Mataram,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (12/4).

Baca juga:  Bapas akan Periksa Kejiwaan para Pengeroyok Siswa MTs NU di Wonosobo

Sesuai namanya, lanjut Eddy, lembaga tersebut nantinya akan lebih fokus pada bidang ekonomi, budaya dan pariwisata. Dimana para anggota yang masuk di dalamnya sudah memiliki komitmen untuk menanamkan investasi di Indonesia guna pengembangan tiga bidang tersebut.

iklan

Adapun pembentukan Istana Mataram sendiri ditegaskan Eddy berangkat dari keprihatinan akan upaya pelestarian kebudayaan terutama yang digawangi Gusti Moeng, para sentono dalem dan kawula dalem lainnya yang tidak bisa lagi berjalan pasca konflik keraton.

“Di dalam kondisi sini ternyata banyak juga kerabat yang merasakan kegalauan yang sama yang tidak hanya dirasakan keluarga dinasti Mataram di Tanah Air saja namun juga penjuru dunia. Hingga akhirnya sampai pada satu komitmen menyatukan kekuatan dan semnagat baru dengan gerakan yang lebih terkonsep secara utuh,” urainya.

Baca juga:  Ratusan Liter Tuak Nira Siap Edar Disita dari Pengepul

Terkait investor yang bergabung di dalamnya, Eddy menyebut berasal dari banyak negara seperti Jerman, Spanyol, Uni Emirat Arab, Singapura, Hongkong, Thailand, Vanuatu, Taiwan Italia serta China.

“Untuk sektor bisnis yang akan dikembangkan kita mulai dari bisnis penerbangan meliputi sekolah pilot, penyewaan privat jet, taksi udara, maintenance, sparepart termasuk dimungkinkan menbangun privat airport. Ada pula bisnis di bidang tanaman obat, pertambangan hingga pembuatan taman wisata,” jelasnya.

Ditambahkan Gusti Moeng, apa yang dilakukan Istana Mataram tidak ada hubungannya dengan Keraton Surakarta Hadiningrat. Sedangkan pemakaian nama Mataram merujuk pada pendirinya yang merupakan keturunan Kerajaan Mataram.

“Sehingga punya hak menggunakan nama itu dan secara hukum sudah legal dengan mengantongi izin dari KemenkumHAM. Dan karena dinasti Mataram, maka tidak menutup kemungkinan mengajak kerajaan yang ada di Nusantara juga. Harapannya ke depan Istana Mataram juga akan menjadi pusat pendidikan budaya,” tuturnya. (jay/muz)

Baca juga:  Jateng Siapkan Penerapan Protokol Kehidupan Normal Baru
iklan