Pada pembelajaran PJOK kelas VI di SDN Lundo semester I pada KD 3.1 Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dengan kontrol yang baik dalam permainan bola besar sederhana dan atau tradisional Sepak Bola. Siswa diharapkan mampu menendang, menggiring, mengoper, menerima, menghentikan bola dan latihan menembak bola ke gawang. Untuk dapat mencapai kompetensi permainan sepakbola yang meliputi menendang, menggiring, mengoper, menerima, menghentikan bola dan menembak bola ke gawang diperlukan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penulis mencoba menggunakan model kooperatif karena model pembelajaran berkelompok dipercaya dapat membangkitkan antusiasme dan semangat siswa dalam pembelajaran olahraga, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT).
Implementasi pembelajaraan TGT memberikan suasana pembelajaran aktif, efektif, menyenangkan, dan memudahkan penguasaan keterampilan permainan sepak bola. Model TGT muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah memahami konsep jika mereka saling berkelompok dengan temannya. Pembelajaran TGT merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Trianto, 2007:42). Pembelajaran TGT dimulai dengan penyampaian materi oleh guru kemudian belajar kelompok, permainan, turnamen, dan penghargaan. Slavin (2005: 163) menyatakan bahwa model pembelajaran TGT menggunakan permainan akademik. Dalam turnamen siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara berdasarkan kinerja sebelumnya. Dalam model TGT terdiri 5 komponen yaitu presentasi kelas, belajar kelompok, permainan (games), pertandingan (turnamen), dan penghargaan kelompok.
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi permainan sepak bola. Dalam presentasi kelas, siswa memperhatikan dan memahami materi. Selanjutnya, dibentuk kelompok, terdiri dari empat atau lima orang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda, untuk latihan dasar permainan sepak bola. Game atau permainan dalam PJOK terdiri atas latihan yang dirancang untuk menguji motorik siswa. Permainan ini akan dimainkan di lapangan yang terdiri dari 4 sampai 5 anak dengan kemampuan motorik yang sama. Peraturan dalam permainan ini adalah setiap siswa berada di lapangan. Masing-masing siswa mengambil nomor undian yang telah disediakan. Permainan berlangsung dengan melatih keterampilan dasar bermain sepak bola mulai dari menendang, menggiring, mengoper, menerima, menghentikan bola dan latihan menembak bola secara bergantian.
Turnamen berlangsung setelah guru memberikan presentasi. Pada turnamen ini dilakukan menendang, menggiring, mengoper, menerima, menghentikan bola dan Latihan menembak bola ke gawang secara berkelompok. Guru mencatat skor pada setiap kelompok. Apabila siswa dapat menendang, menggiring, mengoper, menerima, menghentikan bola dan menembak bola dengan tepat maka akan diberikan skor 1, dan bila gagal nilai 0. Sebelum memberikan penghargaan kelompok, terlebih dahulu dihitung rerata skor kelompok. Kelompok akan mendapatkan penghargaan apabila skor rata-rata mencapai 75. Keberhasilan kelompok ditentukan jumlah capaian anggota kelompok. Dalam model pembelajaran TGT, guru memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa yang mendapat poin tertinggi yang dikumpulkan selama mengikuti proses pembelajaran.
Penggunaan Model pembelajaran TGT pada materi sepak bola pada kelas VI di SDN 1 Lundo semsester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 terbukti dapat menambah semangat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan unsur permainan (game) dalam TGT mendukung aktivitas belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.
Oleh:
Miana, S.Pd.
SD Negeri Lundo, Kecamatan Jaken
Kabupaten Pati