Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan dan diberikan kepada siswa. Melihat peran yang begitu vital, maka penerapan model pembelajaran yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Pelajaran Matematika di sekolah adalah pelajaran yang menakutkan dan sulit dipahami oleh kebanyakan siswa. Banyak siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Kentutasan Minimal ( KKM ).
Pun terjadi di SD Kandangan Temanggung yang notabenenya sekolah negeri. Prestasi siswa perlu ditingkatkan. Hal ini membutuhkan kreatifitas dan inovasi guru di sekolah ini. Khususnya mereka yang mengampu mata pelajaran kelas rendah. Sejalan dengan itu maka penulis menerapkan model pembelajaran TGT.
Model pembelajaran Teams Games Tournament ( TGT ) menurut Slavin ( 2015 : 163 ) adalah turnamen akademik, menggunakan kuis- kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumya setara seperti mereka. Salah satu solusi model ini yaitu dengan cara mengelompokkan siswa secara heterogen, tugas ini bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas setiap peserta didik berkelompok dan bekerjasama dalam bentuk kerja individual dan diskusi. Diskusi dibuat games atau permainan sehingga siswa merasa senang dan mudah untuk memahaminya. Dalam model Teams Games Tournament ( TGT ) ini guru bersikap ramah, terbuka,lembut dan santun. Setelah selesai kerja kelompok setiap kelompok melaksanakan diskusi kelas.Jika waktunya memungkinkan Teams Games Tournament ( TGT) bisa dilaksanakan dalam beberapa pertemuan.Tahapan model TGT adalah 1).Penyajian Kelas, pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian pembelajaran siswa harus memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan game. Skor game akan menantukan skor kelompok. 2)Kelompok, kelompok biasanya terdiri empat sampai lima orang siswa.Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja lebih optimal. 3) Game , siswa memilih kartu bernomor dan mecoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar akan mendapat skor.Skor ini yang nantinya akan dikumpulkan untuk turnamen. 4)Turnamen, dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Siswa dibagi kedalam beberapa meja turnamen.
Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja satu, tiga peserta didik selanjutnya pada meja dua dan seterusnya. 4)Penghargaan kelompok, guru mengumumkan kelompok yang menang, masing – masing kelompok akan mendapat hadiah apabila rata- rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Kelompok mendapat julukan Super Team ,Great Time dan Good Team berdasarkan skor yang diperoleh. Dengan menerapkan model TGT diharapkan mampu memberikan pembelajaran yang menyenangkan kepada siswa karena ada kegiatan permainan berupa turnamen.Siswa sukses belajar bersama orang lain sehingga dapat dengan mudah meraih prestasi bagi siswa.
Iin Muyasaroh,S.Pd.SD.
Guru SD Negeri Kandangan, Temanggung