Tiap Hari Hujan, Pintu WGM Dibuka

JATENGPOS.CO.ID, WONOGIRI – Hampir setiap hari pada bulan Januari ini  wilayah Kabuaten Wonogiri diguyur hujan.Bahkan dalam sepekan ini, intensitas hujan cukup merata dan sedang. Tingginya curah hujan sangat mempengaruhi debit air Bendungan Serba Guna Wonogiri, atau yang dikenal dengan sebutan Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Pantauan wartawan Jateng Pos  pintu WGM telah dibuka sejak beberapa bulan lalu. Paling tidak sejak Oktober 2017. Selama Januari 2018 ini, elevasi permukaan air di WGM cenderung naik turun (fluktuatif) pada kisaran 127.00 sampai 133.25 dpl. “Saat ini pukul 12.00 Wib ada pada 133.25 dl,” kata Kepala Subid Divisi III Perum Jasa Tirta I Wilayah Bengawan Solo, Hermawan Cahyo Nugroho.

Baca juga:  Warga Keluhkan Rob Pantura yang Tak Surut-surut
Menurut stafnya, tingkat elevasi WGM masih jauh dari kebutuhan yang sesungguhnya. Sebab daya tampung WGM bisa mencapai ketinggian air dengan 160.00 dpl. Keberadaan air WGM disuplay dari banyak sungai di wilayah timur dan selatan WGM. Penyuplai air terbanyak adalah Sungai Wiroko di Kecamatan Tirtomoyo, di mana aliran sungai tersebut sebagian dari wilayah Pacitan Jawa Timur. Kemudian sungai Keduang Ngadirojo, dimana airnya disumbang dari sungai-sungai anakan dari wilayah Timur. Ngadirojo, Sidoharjo, Girimarto, Jatipurno, Bulukerto, Jatisrono, Slogohimo termasuk resapan sumber air dari Gunung Lawu Selatan.

Sementara dari selatan ada Sungai Wuryantoro, Eromoko, Giritontro dan Pracimantoro.Posisi pada Selasa (23/1) pintu WGM tetap dibuka. Debit air yang dibuka mencapai 150 kubik perdetik. Posisi tersebut aman. Tidak akan berdampak bagi penduduk di Kabupaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen dan Ngawi. Karena diprediksi tidak akan menyebabkan banjir.

Baca juga:  Gus Ridho Doakan Gus Yasin Qobul Hajat

Sementara itu, kondisi dibukanya pintu air Bendungan WGM Dibuka banyak dimanfaatkan orang untuk berburu ikan di bawah pintu air. Bukan dengan mancing, tetapi ngetek. Yaitu mengail ikan dengan kail ikan lebih dari 10 bahkan ada yang 20 buah dalam satu senar. Kail sebanyak itu tanpa diberi makan/ pakan. Tapi dilempar ke air yang mengalir deras, kemudian ditarik. Ikan Sogo bisa terjebak kail manakala berenang naik melawan arus air. “Sering dapat mas, hampir setiap hari dapat,” kata Totok warga Wonogiri Kota.


Bahkan ia pernah mendapatkan ikan sogo seberat 16kg. Kemudian ia menjualnya ke pasar seharga Rp 25 ribu/kg. Harga ikan Sogo stbil dan tinggi dibandingkan dengan ikan lain. Seperti nila berkisar Rp 20 – Rp 23 ribu /kg. Patin Rp 20 – Rp 22 ribu / kg. Ikan Gabus Rp 23 ribu /kg. Ikan tawes Rp 8 ribu / kg. Ikan bodo/betutu berkisar Rp 18.00 / kg. “Ikan Sogo mahal dan stabil harganya, karena itu ikan liar, sulit didapatkan,” kata Totok. Termasuk ikan gabus dan betutu. Berbeda dengan ikan lain, yang diternak di kawasan WGM. (bgs/saf)

Baca juga:  Pasar Tradisional Baturetno senilai Rp 55 M Diresmikan