JATENGPOS.CO.ID, BLITAR – Kota Blitar geger. Bocah SD ditemukan tewas saat tidur pulas di rumahnya. Yang lebih aneh, korban ditemukan meninggal dalam keadaan HP menyala di pipi kirinya. Diduga korban main game sebelum tidur.
Itulah yang dialami
bocah laki-laki berusia 12 tahun, RA, warga Desa Tugurejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Siswa SD kelas 6 itu ditemukan meninggal
di atas tempat tidur kamar rumahnya, Kamis (24/11/2022) lalu.
Yang membuat keluarganya merasa kehilangan, bocah itu meninggal saat sedang tidur. Saat dibangunkanuntuk persiapan berangkat sekolah sudah tidak bernyawa.
“Memang seperti itu, namun kami tidak tahu apa penyebabnya. Cuma HP itu ada di bawah pipi kirinya saat korban dibangunkan,” kata Supangat, Kepala Desa (Kades) Tugurejo, Jumat (25/11/2022).
Menurut Supangat, bocah itu tinggal bersama saudara kembarnya, MR, yang sama-sama kelas 6 SD. Informasinya, keduanya diasuh ibu sambung atau ibu tiri karena orangtuanya sudah lama bercerai. Setelah bercerai, bapak dan ibunya berangkat ke luar negeri sehingga korban dan kakaknya itu dirawat ibu tirinya.
“Bapaknya tidak sudah lama menjadi TKI dan mungkin kontraknya sudah mau habis. Begitu juga ibunya,” ungkapnya.
Seperti anak kebanyakan, kalau malam hari atau usai belajar korban masih sempat bermain HP sebelum tidur, biasanya bermain game. Bahkan bermain game di HP seperti pengantar tidur karena sering HP-nya masih menyala saat ia tertidur.
Menurut informasi, malam itu korban memang memainkan HP dengan kakaknya hingga sama-sama ketiduran. Bahkan kakaknya juga tak tahu, siapa yang tidur lebih dulu. “Namanya anak-anak sekarang, kebanyakan sudah seperti itu sehingga butuh dikontrol oleh orangtuanya,” kata Supangat.
Begitu pagi hari baru ibu tirinya merasa ada yang aneh, karena korban tidak seperti biasa yaitu bangun pagi untuk mandi dan persiapan berangkat ke sekolah. Padahal korban biasanya terbangun lebih dahulu, baru membangunkan kakak kembarnya.
Akhirnya, ibu tirinya membangunkan namun yang membuatnya kaget karena tubuh korban sudah kaku dna tidak bergerak. “Sehingga keluarganya, di antaranya nenek dan budenya berdatangan, untuk mengecek apa yang terjadi. Karena seperti penjelasan kakaknya, tubuh bocah itu sudah kaku,” tambahnya.
Seketika tangis anggota keluarga pecah begitu memastikan kalau bocah itu sudah tiada, dengan HP masih menyala dan menempel di pipinya. Keluarganya menduga korban masih bermain HP sampai ketiduran dengan kakak kembarnya.
Polisi masih menyelidiki kemungkinan penyebab kematian korban, apakah karena pengaruh dari HP itu atau sebab lain. “Kami belum bisa memastikan penyebab kematiannya. Soal HP yang ditemukan di dekat tubuh korban itu memang benar namun tidak segampang itu menyimpulkan penyebabnya,” pungkas AKP Suharianto, Kapolsek Wates. (*/jan)