Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting di sekolah dasar karena siswa diperkenalkan matematika mulai kelas 1 sekolah dasar, juga karena matematika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Setiap hari tak luput dari ilmu matematika. Banyak siswa yang menganggap matematika adalah pelajaran yang sangat sulit. Begitu juga kondisi di kelas IV SDN 3 Binangun Kec. Banyumas, Banyumas belum mencapai hasil yang maksimal.
Berdasarkan masalah tersebut, solusi yang dapat dilakukan adalah guru memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan metode atau media pembelajaran yang tepat. Yaitu dengan alternative metode driil.
Metode drill adalah suatu pembelajaran dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari dan untuk memperoleh kecakapan motorik. Dalam buku Nana Sudjana (2011, h. 86), metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Shalahuddin (2008, h. 100), Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen.
Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan hasil belajar matematika adalah dengan penggunaan metode drill. Dengan latihan yang terus menerus, maka akan tertanam dan kemudian akan menjadi kebiasaan.
Langkah-langkah dalam penggunaan metode drill ini terdiri dari beberapa tahap yaitu (1) Persiapan, merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa, tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan, tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk menghindari kesalahan, lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh, (2) Pelaksanaan, dalam tahap pelaksanaan hal yang harus dilakukan, (a) Langkah pembukaan, guru mengemukakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, jenis-jenis latihan yang akan dilaksanakan. (b) Langkah pelaksanaan, memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana, menciptakan suasana yang menyenangkan, meyakinkan semua siswa tertarik untuk ikut aktif, dan berikan kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih. (c) Langkah mengakhiri, setelah latihan selesai, guru memberikan motivasi kepada siswa agar melakukan latihan secara berkesinambungan atau terus-menerus sehingga latihan yang diberikan dapat semakin mahir, terampil dan terbiasa. (3) Penutup, guru melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Setelah melalui proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill pada kelas IV SD Negeri 3 Binangun terlihat adanya peningkatan hasil belajar, siswa mulai memahami materi matematika. Dalam proses belajar mengajar anak terlihat lebih bersemangat dan aktif serta memiliki antusias tinggi dalam menyelesaikan soal-soal latihan materi keliling dan luas bangun datar yang diberikan oleh guru. Hal ini pun tidak lepas dari peran guru sebagai mastering learning yang menentukan sukses tidaknya pembelajaran, sehingga pembelajaran ini akan lebih bermanfaat. Jika dalam pembelajaran siswa mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran maka guru bisa memberikan materi berupa latihan soal lanjutan atau pengayaan kepada siswa. Dengan begitu diharapkan siswa bisa mempelajari kembali seusai jam pelajaran berakhir dan guru tetap membimbingnya.
Sri Pangastuti,S.Pd.
Guru SD Negeri 3 Binangun, Banyumas, Banyumas.