JATENGPOS.CO.ID, – Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan, yang dapat diperoleh secara formal maupun non formal. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar mengajar, dari kegiatan belajar diharapkan peserta didik akan mengalami perubahan tingkah laku akibat adanya suatu pengalaman atau latihan sehingga peserta didik akan memperoleh hasil dari proses belajarnya. Sedangkan hasil belajar merupakan bentuk informasi tentang sejauh mana peserta didik mampu menguasai materi pelajaran. Hasil belajar peserta didik merupakan dampak dari pengajaran yang berupa penyampaian materi pelajaran dan dampak pengiring proses pembelajaran yang berupa model serta metode pembelajaran.
Penggunaan model pembelajaran yang tepat atau sesuai dengan materi pelajaran sangat diperlukan dalam setiap kegiatan pembelajaran karena hal tersebut merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang secara tidak langsung akan memberi dampak pada penguasaan materi yang telah diajarkan dan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pengamatan terhadap hasil belajar IPA terutama pada kegiatan ulangan harian ternyata sebagian peserta didik masih mendapatkan nilai dibawah batas Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Dengan mengacu pada kondisi tersebut, guru sebagai pemegang kendali proses pembelajaran harus mampu menemukan solusi untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar IPA sebagian peserta didik agar hasil akhir (rata-rata) ulangan harian menjadi lebih baik. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menigkatkan hasil belajar IPA peserta didik adalah model pembelajaran “Think-Talk-Write” atau “TTW”. Menurut Yamin dan Ansari (2008 : 84) model pembelajaran TTW dibangun melalui proses berfikir, berbicara dan menulis. Tiga tahapan pada model pembelajaran ini adalah Think (merupakan aktivitas peserta didik untuk berfikir melalui proses membaca suatu teks atau cerita kemudian membuat catatan tentang apa yang telah dibaca), Talk ( merupakan aktivitas peserta didik dalam berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka fahami), Write ( merupakan aktivitas peserta didik dalam menuliskan hasil diskusi atau dialog pada lembar aktivitas peserta didik).
Langkah dari model pembelajaran Think-Talk-Write diawali dengan guru membagikan teks bacaan/lembar diskusi berisi masalah dengan petunjuk atau prosedur pelaksanaan yang harus dikerjakan oleh peserta didik, Kemudian peserta didik membaca dan membuat catatan hasil bacaannya secara individu untuk dibawa ke forum diskusi. Ketika peserta didik membuat catatan kecil inilah akan terjadi proses berpikir (think).Setelah itu peserta didik berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya membahas isi catatan yang dibuatnya (talk). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasa mereka sendiri untuk menyampaikan ide dan diharapkan diskusi tersebut dapat menghasilkan solusi atas masalah yang diberikan. Dari hasil diskusi, peserta didik secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas masalah yang berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu peserta didik menghubungkan ide-ide yang diperolehnya melalui diskusi. Kegiatan dilanjutkan dengan meminta perwakilan kelompok untuk menyajikan hasil diskusi sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan. Pada akhir pembelajaran diisi dengan kegiatan membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari.
Dengan model pembelajaran Think-Talk-Write secara tidak langsung peserta didik dilatih untuk lebih mandiri dalam berfikir, berbicara, membuat catatan serta mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga penguasaan terhadap materi yang diajarkan dan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik.
Heni Tri Wijayanti, S.Pd
Guru SMP Negeri 1 Eromoko, Wonogiri